PRABUMULIH, DutaSumsel – Pembangunan Rumah Layak Huni untuk komunitas Pemulung, disabilitas, tukang becak, kuli panggul telah selesai dibangun dan siap dihuni. Untuk itu Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) lakukan verifikasi ulang guna menghindari adanya tumpang tindih pemberian bantuan.
"Ada 54 penerima bantuan yang dilakukan verifikasi ulang dan ini mereka khusus untuk penerima rumah yang dibangun di lokasi rumah komunitas petugas kebersihan," terang Bustomi SE , kepala dinas Perkim kota Prabumulih ketika dibincangi awak media, Selasa (07/06/2022).
Dikatakan Bustomi bagi penerima juga akan diberikan surat kesepakatan yang isinya bahwa penerima wajib menghuni rumah yang dibangun beserta larangan pengalihan hak huni beserta sangsi pelanggaran.
" Yang boleh menunggu rumah tersebut hanya yang menerima jadi tidak boleh dilimpahkan atau diperjualbelikan. Kami akan secara intens memantau, jika ada kedapatan yang melakukan maka akan di ambil kembali," terang Bustomi lebih lanjut.
Untuk diketahui saat ini pemerintah kota Prabumulih melalui dinas Perumahan dan Pemukiman telah membangun sebanyak 150 unit rumah bagi pemulung, penyandang disabilitas, tukang becak, kuli angkut dan kuli pangkul, dan lainnya tahun ini pembangunannya mulai dilakukan. Terdiri 54 rumah di Kelurahan Anak Petai (Prabumulih Utara), dan 96 di 3 Kelurahan yakni Karang Jaya, Gunung Kemale dan Payu Putat.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Prabumulih, Bustomi SE MSi menjelaskan, sebelumnya pemerintah Kota Prabumulih telah melakukan ground breaking 223 rumah. Sekarang telah selesai di bangun di kelurahan anak petai.
Dana untuk pembangunan rumah ini kolaborasi antara Baznas dan DAK. Berbeda, tahun lalu dananya berasal dari APBN bantuan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Satu rumah biaya pembangunannnya Rp 35 juta, pembangunan dilakukan swakelola. Pembangunaan awal telah dilakukan, dimulai dari Perumahan Komunitas Anak Petai 54 rumah yang akan di huni dan sisanya 96 unit rumah lagi,” jelas Bustomi.
Tahun ini, 96 rumah lagi ditambah dibangun. Untuk pemulung, penyandang disabilitas, tukang becak, kuli angkut dan kuli pangkul.
“Pada 2020, ada 223 rumah dibangun di Perumahan Komunitas Anak Petai. Peruntukkannya bagi penyapu jalan. Tahun ini, 96 rumah lagi akan dibangun,” rincinya
96 rumah yang akan di bangun di 3 kelurahan yang meliputi karang jaya, gunung kemale dan payuputat.
"Dengan syarat tanah milik sendiri dan sudah ada rumahnya, minimal sudah mendiami 2 tahun lamanya," ujarnya
Tahun ini juga, Perumahan Komunitas Anak Petai bakal dipasang jaringan listrik. Sedang dalam proses dan mudah-mudahan Perumahan Komunitas Anak Petai sudah terang.
“150 rumah dibangun dari dana Rp 15 juta Baznas, Rp 20 juta dari DAK (Dana Alokasi Khusus),” pungkasnya
Reporter: Heru
Editor: Laili