• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tuntaskan Rumah Tak Layak Huni Di Tahun 2022, Dinas Perkim Wacanakan Bangun 96 Unit Rumah

    Jumat, 14 Januari 2022, Januari 14, 2022 WIB Last Updated 2022-01-14T06:43:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    PRABUMULIH– Sebanyak 150 unit rumah bagi pemulung, penyandang disabilitas, tukang becak, kuli angkut dan kuli pangkul, dan lainnya tahun ini pembangunannya mulai dilakukan. Terdiri 54 rumah di Kelurahan Anak Petai (Prabumulih Utara), dan 96 lainnya disebar  di 3 Kelurahan, yakni kelurahan Gunung Kemala, Payu Putat dan Karang Jaya. Jum'at (14/1/2022).


    Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Prabumulih, Bustomi SE MSi menjelaskan, sebelumnya  pemerintah Kota Prabumulih telah melakukan ground breaking 223 rumah. Sekarang telah selesai di bangun di kelurahan anak petai.

    Dana untuk pembangunan rumah ini kolaborasi antara infak pegawai dan DAK. Berbeda, tahun lalu dananya berasal dari APBN bantuan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).


    “Satu rumah biaya pembangunannnya Rp 35 juta yang dibangun dengan cara swakelola. Pembangunaan awal telah dilakukan, dimulai dari Perumahan Komunitas Anak Petai 54 rumah. Total keseluruhan rumah, yaitu 150 rumah,” jelas Bustomi.

    Tahun ini, 96 rumah lagi ditambah dibangun. Untuk pemulung, penyandang disabilitas, tukang becak, kuli angkut dan kuli pangkul.
     
    “Pada 2020, ada 223 rumah dibangun di Perumahan Komunitas Anak Petai. Peruntukkannya bagi penyapu jalan. Tahun ini, 96 rumah lagi akan dibangun, bagi pemulung,” rincinya

    96 rumah yang akan di bangun di 3 kelurahan yang meliputi karang jaya, Gunung Kemala dan Payuputat.

    "Dengan syarat tanah milik sendiri dan sudah ada rumahnya, minimal sudah mendiami 2 tahun lamanya," ujarnya


    Tahun ini juga, Perumahan Komunitas Anak Petai bakal dipasang jaringan listrik. Sedang dalam proses dan mudah-mudahan Perumahan Komunitas Anak Petai sudah terang.

     
    “150 rumah dibangun dari dana Rp 15 juta Baznas, Rp 20 juta dari DAK (Dana Alokasi Khusus),” pungkasnya

    Reportase: Heru
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini