PALI, DS - Pertamina Adera Langgar Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik Terkait meledaknya pipa minyak di jalur kampai wilayah Desa Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan sampai saat ini belum ada kejelasan terkait penyebab asal muasal pipa meledak.
Di ketahui pipa minyak tersebut milik PT. Pertamina EP Aset 2 Adera FIELD, kejadian Pipa Meledak Kamis malam 11/03/2021.Ledakkan Pipa menimbulkan korban jiwa satu meninggal dunia dua luka luka, pantauan media korban yang meninggal dunia bernama Rizal alamat Karta Dewa Desa Pengabuan, lalu dua korban yang selamat terkena luka bakar bernama Mamat alamat Lubuk Linggau, Nadit alamat Karta Dewa.
Mendengar perihal ini beberapa awak media menkonfirmasi ke pihak Perusahaan di bagian Humas PT.Pertamina Ep Asset 2 Adera Field melalui WhatsApp pribadinya masing masing, adapun pihak yang di konfirmasi mulai dari Asmen Abdul Azis,Erwin dari Pihak Humas dan juga perihal ini di konfirmasi awak media ke pihak Humas dari Pertamina Aset Prabuhmulih namun belum juga ada jawaban.
Beberapa poin yang di konfirmasi perihal penyebab pipa bocor lalu meledak,perihal tentang pengawasan dan perawatan pipa, lalu SOP nya bagaimana, namun dari beberapa poin yang di pertanyaan oleh beberapa awak media Sampai saat ini belum ada titik terang apa penyebab nya hingga samapai bisa meledak hebat dan menimbulkan korban.
Ada dugaan pihak perusahaan sengaja menutup nutupi terkait penyebab pipa meledak dan terkait pengawasan dan perawatan pipa," ada apa...?
Menurut keterangan salah satu anggota DPRD Kabupaten PALI sudah sering terjadi pipa minyak Pertamina Adera dan yang kali ini sampai menimbulkan korban jiwa.
Anggota DPRD Kabupaten PALI, Hoirillah berharap kebakaran di jalur pipa flowline BNG-45 PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field yang terjadi pada Kamis (11/3) lalu tidak terulang lagi.
Politisi PDIP itu, menyebutkan bocornya pipa perusahan BUMN, sudah berulang kali ini di Bumi Serapat Serasan, khususnya di Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi.
“Pihak Pertamina tolong di cek lah, kalau memang tidak layak lagi pipanya di gantilah, ini kan lah menimbulkan korban jiwa.
Putra asli Desa Benuang ini, khawatir kejadian kebakaran di pipa bocor akan terulang lebih besar lagi jika aliran pipa minyak Pertamina tidak dibenahi secara maksimal.
“Dalam dua tahun ini, tiga kali terjadi kebakaran kebocoran pipa minyak, yang pertama ada motor lewat terbakar, dan terakhir ini di Dusun IV, kamvai, Desa Benuang, Talang Ubi,” jelas Hoiirillah, merasa terpanggil dan Prihatin, atas kejadian yang menimpah warganya.
Sunardin selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup mengatakan belum baru mengetahui perihal ini dan belum ada laporan dari kepala Desa ataupun pihak perusahaan.
Sunardinpun menyayangkan dari perangkat Desa tidak ada yang melaporkan perihal ini, kami tau perihal ini dari awak media yang melaporkan kepada kami," ujarnya
Dan kami akan segera mungkin menyurati pihak perusahaan PT. Pertamina EP aset 2 Adera FIELD serta akan memanggil Kepala Desa wilayah kejadian yaitu Kepala Desa Karta Dewa.
Saya berharap pihak perusahaan lebih ketat lagi dalam pengawasan agar tidak terjadi lagi pipa pecah yang bisa menimbulkan limbah minyak yang bisa merusak lingkungan hidup ataupun ekosistem, jika memang pipa sudah tidak layak pakai kami berharap segera di ganti agar tidak terjadi pipa korosi.
Nanti kami akan panggil pihak perusahaan terkait masalah ini dan kami nanti akan terjun kelapangan," tutupnya.