PALI,DS - Naas bagi Rizal harus tewas akibat luka bakar yang dialaminya pasca ledakan Pipa Minyak Pertamina File Adera Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan 11 Maret 2021 waktu lalu.
Rizal merupakan salah satu dari tiga korban luka bakar ledakan pipa minyak PT Pertamina Adera yang paling parah hingga terkahir diketahui menghembuskan nafas terakhir.
Diketahui, sejak peristiwa itu korban sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu. Pada Hari Rabu (17/03/2021) sekira pukul 13:00 WIB korban tidak tertolong lagi hingga menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Informasi yang dapat dihimpun Posmetro, peristiwa kebakaran yang terjadi Kamis lalu (11/3) tampak mencekam. Pasca ledakan, Api langsung melambung tinggi disertai kepulan asap besar menyelimuti wilayah sekitar.
“Yang sikoknyo lagi ngidupke mesin air, sikoknyo lagi main HP, nah yang sikok lagi sambil teleponan bejalan dan menghidupkan korek untuk merokok, Tau tau ada ledakan dua kali jam setengah 8 malam,” ujar saksi Devi ketika dibincangi sejumlah awak media lokasi kejadian yang berdekatan dengan warung miliknya, Senin petang (15/3).
Warung Devi yang berjarak sekitar 6 meter dari lokasi kejadian, mengakui sebelum kejadian memang ada banyak minyak berwarna hitam pekat kental tergenang di belakang warungnya dan bau gas sangat menyengat. Dia pun tidak tahu kalau genangan minyak kondesat berasal dari pipa bocor.
“Ledakan apinyo langsung ke pucuk batang balam, memang sebelum kejadian 2 hari dan 3 hari lalu ado genangan minyak, sampai ke warung katonyo kondensat, pondok aku yang sikok terbakar, Ado tigo warga yang terbakar, sikok ponakan aku Nadi keno luka bakar, tapi tidak di rawat RS, sikok lagi mamat sopir serap tapi tinggal di sini kaki luka bakar parah dan sikok lagi yang parah luka bakar seluruh tubuh Rizal, dibawah Rumah sakit Pendopo, langsung ditolak karena dak sanggup sekarang masih di rawat Rumah Sakit Sekayu,” papar ibu itu, yang sangat polos.
Kebakaran di jalur pipa flowline BNG-45 PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field saat itu berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran PT Pertamina EP pada pukul 22.05 WIB, lalu.
Dalam waktu 1 jam kebakaran pipa berhasil dipadamkan, tim segera memasang safety line dan melakukan pendinginan area kebakaran serta gas test untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya lainnya dari sisa kebakaran.
Informasi itu disampaikan oleh Pertamina EP Asset 2 Adera Field melalui Manager Dody Tetra Atmadi didampingi Relation Informasi (RI) Erwin.
Ditambahkan, saat ini lokasi sudah aman dan terkendali. Namun, dirinya mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membuat api terbuka di sekitar jalur pipa sebagaimana ketentuan mengenai aspek keselamatan dan keamanan di jalur pipa.
“Atas musibah ini, Pertamina EP sangat prihatin dan saat ini korban sudah kami tangani lebih lanjut ke tim medis rumah sakit,” tambah Dodi, seraya mengatakan kepedulian terhadap korban yakni menanggung pengobatan, kebutuhan dan memantau perkembangan korban, Selasa(16/3).
Mendengar kejadian ini Salah satu Anggota DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan langsung sidak kelapangan.
Anggota DPRD Kabupaten PALI, Hoirillah berharap kebakaran di jalur pipa flowline BNG-45 PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field yang terjadi pada Kamis (11/3) lalu tidak terulang lagi.
Politisi PDIP itu, menyebutkan bocornya pipa perusahan BUMN, sudah berulang kali ini di Bumi Serapat Serasan, khususnya di Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi.
“Pihak Pertamina tolong di cek lah, kalau memang tidak layak lagi pipanya di gantilah, ini kan lah menimbulkan korban jiwa. Alhamdulilah masih selamat, cuma korban mengalami luka bakar dan di rawat di Rumah Sakit di Sekayu,” ujar Hoirillah, ketika dijumpai di lokasi kejadian di awal pekan ini.
Putra asli Desa Benuang ini, khawatir kejadian kebakaran di pipa bocor akan terulang lebih besar lagi jika aliran pipa minyak Pertamina tidak dibenahi secara maksimal.
“Dalam dua tahun ini, tiga kali terjadi kebakaran kebocoran pipa minyak, yang pertama ada motor lewat terbakar, dan terakhir ini di Dusun IV, kamvai, Desa Benuang, Talang Ubi,” jelas Hoiirillah, merasa terpanggil dan Prihatin, atas kejadian yang menimpah warganya.