• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ketua TPKK Kecamatan Tanjung Tebat Sambangi Balita 15 Bulan Idap Sakit Syaraf di Tanjung Kurung Ilir

    Rabu, 20 Januari 2021, Januari 20, 2021 WIB Last Updated 2021-01-19T17:18:04Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    LAHAT, DS -Nety Selpianti Am- kep tampak terenyuh melihat kondisi MN 15 bulan putra dari  pasangan Nopri dan Rola warga Desa Tanjung Kurung Ilir Kecamatan Tanjung Tebat, dengan kondisi secara kasat mata sehat tubuh gemuk. Namun tidak sesuai dengan umurnya hanya berbobot 6 kilogram serta kembarannya sudah bisa jalan dan lincah. 


    Keluarga ini sangat memprihatinkan tinggal di pondok berukuran 3×4 berdinding bambu dengan peralatan seadanya, Nopri yang sehari- hari pekerja buruh tani. Ny Nety didampingi ketua TPKK Desa se- Kecamatan Tanjung Tebat , Staf Kecamatan dan  Tim Medis Puskesmas. Rombongan ini disambut  Kadus Desa Tanjung Kurung Ilir pada Selasa 19/1/21.



    Menurut Lia bidan  Puskesmas Tanjung Tebat, diketahuinya MN ini baru sekitar 3 bulan terakhir karena keluarga ini baru pindah dari Pagar Alam. Bidan Lia curiga dengan kondisi MN yang memprihatinkan setelah melihat KMS ( kartu menuju sehat) mempunyai tanda merah. Ini berarti konndisi memprihatinkan, kemudian di koordinasikan ke Puskesmas Tanjung Tebat.



    Hal senada dikatakan Ketua TPKK yang juga seorang Tenaga Medis di Kecamatan Tanjung Tebat mengungkapkan bahwa, sesuai dengan arahan Ketua TPKK Kabupaten Lahat Ny Lidyawati  Cik Ujang S, Hut, setiap anak yang dalam kondisi tidak stabil atau Stunting harus segera ditangani dengan serius. MN  ini sudah dirujuk ke Palembang di cek IEG  ( rekam syaraf) dan hasilnya  sangat buruk. Insya Allah dalam waktu dekat akan kita rujuk kembali  ke Palembang untuk direkam syaraf lanjutan MRI ( rekam syaraf ). Beliau berharap semoga  Muhamad Nuri sembuh sama seperti kembarannya" tandas Ketua TPKK Tanjung Tebat.


    Laporan Kerbay Mulak

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini