OKI, DS - Camat Sp Padang Syawal Harahap,S.Sos,.M.Si disinyalir jarang masuk kerja dengan alasan sering ada acara diluar. Diduga, Camat Sp Padang Harahap,S.Sos,.M.Si mencari kesempatan untuk mendapatkan uang SPPD. Dugaan ini bukan tanpa alasan, pasalnya setiap masyarakat setempat ada keperluan kantor Harahap,S.Sos,.M.Si selalu dalam kondisi kosong melompong.
Seringnya Harahap,S.Sos,.M.Si jarang masuk kerja membuat kompak sejumlah pegawai di kantor camat SP Padang tutut ikut-ikutan membolos.
Bambang 38 tahun salah seorang warga setempat mengaku mengelus dada dengan ulah camat SP Padang Harahap,S.Sos,.M.Si yang diketahui jarang masuk kerja. Hal ini membuat pelayanan kepada masyarakat di kantor camat SP Padang menjadi molor berhari-hari.
"Harahap,S.Sos,.M.Si selaku camat SP Padang sama sekali tidak pernah melakukan pengawasan terhadap realisasi dana desa di Kecamatan SP Padang," ungkapnya Rabu 2 Desember 2020 siang.
"Masak ada banyak anggaran dana desa tahun 2019 dikerjakan tahun 2020. Bahkan ada beberapa wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi dari beliau terkait soal lelang lebak lebung baru-baru ini," bebernya.
Masih kata dia, ada banyak pembangunan infrastruktur desa di kecamatan sp padang yang dikerjakan dengan asal-asalan. Saya melihat tim pengawas dana desa di kecamatan ini sama sekali tidak bekerja sesuai tugas dan fungsi serta tanggungjawab sebagai perpanjangan tangan pemerintah kabupaten dan provinsi," tuturnya.
Hal senada turut disampaikan oleh Elis 37 tahun salah seorang warga desa setempat. "Masak pembangunan infrastruktur di desa dengan anggaran besar dikerjakan dengan cara manual tanpa mengunakan mesin molen. Belum lagi ada banyak warga yang mau berurusan di kantor camat SP Padang yang terpaksa harus bolak-balik karena camat SP Padang selalu tidak ada di kantor," ujarnya.
"Seharusnya camat ini segera dicopot. Jangan seenak perutnya saja makan gaji buta. Saya minta pihak inspektorat dan badan kepegawaian daerah untuk memanggil yang bersangkutan. Kalau tidak sanggup menjalankan tugas sebagai camat sebaiknya mundur atau dicopot," bebernya.
Terpisah, salah seorang pegawai di kantor camat SP Padang saat dikonfirmasi wartawan mengatakan. "Katanya ke Jakarta. Tapi kami tidak tahu," ungkap pria yang meminta namanya tak mau namanya disebutkan oleh wartawan itu.(zulkifli)