MUARA ENIM, DS - Pipa Line Produksi, Sumur Bel-35 milik PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau pecah dan menyemburkan puluhan ton minyak mentah. Lokasi semburan yang berada di tengah pemukiman warga itupun sontak menghebohkan dan membuat panik warga sekitar.
Situasi desa Tanjung Muning Kecamatan Gunung Megang Muara Enim yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan sesat berubah jadi kepanikan, Senin (31/08/2020). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian. Namun begitu kerugian warga akibat semburan diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Pantauan Posmetro di lapangan, peristiwa kebocoran pipa disaertai ledakan sebanyak tiga kali mengakibatkan empat rumah milik warga dihujani semburan minyak mentah setinggi 20 meter lebih. Hingga berita ini diturunkan, Dugaan penyebab terjadinya kebocoran pipa secara pasti belum diketahi. Namun informasi berkembang dilapangan, penyebab kebocoran diduga akibat tekanan pengiriman minyak mentah terlalu tinggi mengakibatkan pipa meledak.
Dari peristiwa ini, salah seorang ibu rumah tangga di dekat kejadian Pingsan lantaran panik terkejut saat mengetahui semburan minyak mentah menghujani rumah miliknya. Selain itu, salah seorang anak yang sedang melakukan kerja kelompok secara daring juga mengalami luka karena berusaha menyelamatkan diri keluar dari rumah. Dua unit motor milik warga juga turut menjadi amukan semburan minyak mentah tersebut.
Hasbulah (42) warga Tanjung Muning pemilik rumah yang terkena dampak semburan minyak mentah mengatakan, kejadian bermula Senin pagi itu sekira pukul 08:30 wib. Mengetahui ada suara ledakan saja warga sudah panik dan tak lama kemudian disusul suara mirip Air mengalir cukup deras. Namun saat sumber suar di didekati, warga desa langsung panik dan berhamburan menyelamatkan diri.
"Awalnya ada ledakan sebanyak tiga kali, kemudian disusul suara mirip air mengalir deras. Saat kami mendekati sumber suara, warga mulai panik dan berhamburan menyelamatkankan diri. Karna takut ada semburan api yang bisa memicu kebakaran hebat terlebih cuaca saat ini sedang musim kemarau" ujar Hasbullah.
hal senada Senada juga dikatakan Sandri (41) Perangkat Desa Tanjung Muning. Menurutnya, korban yang pingsan sudah dirawat secara Intensif di pos kesehatan Pemerintahan Desa. Awalknya kata dia, Korban baru saja pulang ke rumah bertepatan dengan ledakan yang bersumber dari pipa Pertamina. Pipa tersebut lanjut dia sangat berdekatan dengan kediaman korban.
"Korban saat itu baru pulang dari kebun. Pas saat membuka pintu rumah, saat itu pula ledakan pipa terjadi membuat korban terpental hingga dua meter. tak berselang lama Semburan minyak mentah menyusul. Beruntung warga sekitar langsung menyelamatkan korban dari semburan" ujar Sandri seraya meminta kepada Pertamina agar warga terdampak segera diberi ganti rugi atau konpensasi. (Irzan)