• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Penguatan Nilai Karakter Melalui Pembelajaran IPS Secara Online di Masa Pandemi COVID-19

    Senin, 31 Agustus 2020, Agustus 31, 2020 WIB Last Updated 2020-08-31T15:04:58Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Studi kasus guru-guru Ilmu Pengetahuan Sosial

    Oleh : Arifiansya Budiman, dkk

    Guru IPS SMP Negeri 9 Prabumulih


    Pendidikan merupakan hak bagi setiap manusia. Di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam undang-undang dasar, salah satu tujuan negara adalah mencerdasarkan rakyat melalui pendidikan. Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi rakyat Indonesia merupakan bagian dari hak  azasi  manusia  yang  dilindungi  oleh  negara.  

    Sementara  itu  dalam  tingkatan  global,pendidikan juga merupakan aspek penting yang perlu disiapkan untuk menjamin kehidupan yang baik di masa depan. Dalam tujuan pembangunan berkelanjutan misalnya, dijelaskan secara tegas bahwa pendidikan berkualitas merupakan salah satu bagian dari 17 tujuan pembangunan global. 



    Setiap orang berhak untuk mengakses pendidikan mulai dari pra-primer hingga kesempatan untuk belajar sepanjang hayat. Pendidikan memang merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Dalam berbagai literatur klasik sering disebutkan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia, juga sebagai proses dalam pembentukan manusia yang berbudaya. Bhardwaj menjelaskan bahwa pendidikan adalah kebutuhan masyarakat, dasar tanda yang baik dan kebebasan, dan hampir menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.



    Upaya untuk membangun pendidikan yang baik tidak selalu mudah tetapi justru banyak menghadapi tantangan dari berbagai aspek. Faktor-faktor seperti biaya, budaya, implementasi teknologi, dan berbagai faktor lainnya turut menentukan keberhasilan pembangunan pendidikan. Pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung sejak pergantian tahun 2019-2020 hingga mendekati akhir tahun 2020 juga turut berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan secara global. 




    Burges dan Sievertsen menjelaskan bahwa pandemi  COVID-19 menyebabkan lumpuhnya berbagai institusi pendidikan didunia sehingga menyebabkan terganggunya proses pembelajaran siswa. Pandemi COVID-19 menyebabkan dampak yang besar pada kehidupan dan kebiasaan masyarakat, krisis kesehatan yang tidak terduga di banyak negara dan akhirnya berdampak terhadap struktur ekonomi dan sosial dalam waktu lama, dimana sektor pendidikan tidak imun terhadap kondisi ini. 




    Di Indonesia, pembelajaran normal secara tatap muka tidak dapat dilaksanakan selama periode pandemi. Kondisi yang sama terjadi pada semua jenjang pendidikan, termasuk pada tingkat SMP dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimana siswa biasanya banyak mendapatkan bimbingan dari guru. Pembelajaran secara tatap muka dikonversi menjadi pembelajaran online yang bersifat darurat, yang sebenarnya kurang ideal untuk pencapaian learning outcome yang diharapkan.




    Menariknya, terganggunya penyelenggaraan pendidikan secara normal akibat pandemi ini ternyata juga membawa keuntungan bagi dunia pendidikan. Daripada terus menerus terjebak pada diskursus mengenai dampak negative dari pandemi, kita juga perlu melihat sisi lain dari pandemi yang membawa keuntungan bagi pendidikan. Nguyen et al, sebagai contoh menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka yang terhambat keharusan pembatasan sosial pada masa pandemi justru memberi peluang bagi inovasi pembelajaran secara online. 




    Pendidikan karakter  yang  merupakan bagian  penting  dari  pelaksanaan pendidikan di  Indonesia  juga memiliki peluang untuk ditanamkan selama masa pembelajaran jarak jauh ini. Pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara terintegasi dalam mata pelajaran, dan mata pelajaran IPS memiliki posisi strategis dalam menerapkan pendidikan karakter. 



    Lebih lanjut bahwa terdapat empat cara dalam pelaksanaan pendidikan karakter yaitu teaching, modelling, reinforcing, dan habituating, yang melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ketika siswa diminta belajar secara online pada masa pandemic ini, ada banyak nilai karakter yang dapat ditanamkan oleh guru IPS kepada siswanya. 



    Pertanyaannya kemudian adalah seberapa efektif nilai-nilai karakter dapat diterapkan pada masa ini? Apa saja faktor pendukung dan penghambatnya? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab sebagai alternatif referensi implementasi pendidikan karakter pada masa mendatang. Sebagaimana disampaikan oleh Nguyen et al, masa pandemi ini seharusnya dapat menginspirasi munculnya model baru dalam penanaman nilai-nilai karakter melalui pembelajaran IPS.




    Berdasarkan pengalaman dalam pembelajaran IPS secara online terdapat peluang untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa. Hasil refleksi yang dilakukan terhadap pembelajaran online yang telah dilakukan oleh guru-guru IPS menunjukkan bahwa setidaknya terdapat sembilan nilai karakter yang dapat diajarkan secara terintegrasi melalui pembelajaran IPS online. 



    Indikator dari masing-masing aspek karakter tersebut ditemukan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dari indikator-indikator inilah kami dapat menyimpulkan bahwa ada sembilan aspek karakter yang dapat disampaikan melalui pembelajaran IPS secara online yaitu religius, komunikatif, peduli sosial, disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, bertanggung jawab, dan jujur.




    Pembelajaran online yang dilakukan oleh guru selalu diawali dengan berdoa. Hal ini mengandung nilai karakter religius dimana siswa mengikuti doa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Sekolah-sekolah yang berbasis Islam bahkan membiasakan siswa untuk melaksanakan ibadah sholat dhuha. Kondisi yang sama seperti temuan Marzuki dan Haq dalam penelitiannya di SMP berbasis Islam. 




    Selama pembelajaran online, aktivitas ibadah ini dilakukan secara mandiri dan dilaporkan kepada guru. Doa, salam, dan pelaporan aktivitas ibadah ini merupakan indicator moral religious yang muncul dalam pembelajaran online. Sebenarnya ini hanya bagian kecil diantara 12 sub nilai lain yang terdapat dalam aspek moral religius.




    Karakter komunikatif dalam pembelajaran IPS online muncul dalam perilaku siswa yang saling bertegur sapa dan berdiskusi selama proses pembelajaran berlangsung. Karakter peduli sosial muncul dari afeksi antar siswa yang nampak dari perilaku saling mengingatkan untuk belajar dengan baik serta saling menanyakan dan mendukung apabila ada yang mengalami kesulitan selama proses belajar. 




    Peduli sosial ini memang biasanya berkaitan dengan tindakan memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Karakter disiplin teridentifikasi dari perilaku siswa yang tepat waktu baik dalam mengikuti kelas maupun mengumpulkan tugas. Karakter kreatif teridentifikasi dari usaha siswa dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik yang diperoleh dari media online maupun dari lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.




    Karakter rasa ingin tahu teridentifikasi dari perilaku siswa yang rajin bertanya kepada guru baik mengenai materi maupun mengenai teknis pelaksanaan pembelajaran. Rasa ingin tahu berkaitan dengan upaya mengetahui sesuatu secara lebih luas dan mendalam. Karakter mandiri teridentifikasi dari kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas dan usaha siswa untuk dapat mengikuti kelas online. 




    Sesuai dengan penjelasan Berliani dan Sudrajat bahwa karakter ini  menunjukkan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain.  Karakter bertanggung   jawab   teridentifikasi   dari   kemauan   siswa   mengikuti   pembelajaran   dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Tanggung jawab berkaitan dengan tindakan untuk melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik.




    Karakter jujur nampak dari sikap siswa dalam menyampaikan situasi belajarnya kepada guru serta mengikuti ketentuan guru dalam mengerjakan tugas dan ujian.

    Tentu saja dalam implementasi pendidikan karakter secara terintegrasi dengan mata pelajaran IPS perlu adanya rancangan, persiapan, dan pelaksanaan yang baik. Guru berperan sangat penting untuk mengajarkan maupun sebagai role model karakter bagi siswa. 




    Pengalaman dari pembelajaran online yang dilakukan pada masa pandemic COVID-19 menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPS secara online terdapat peluang untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. Implementasi pendidikan karakter dapat dilakukan melalui aktivitas pembelajaran online. 




    Ada Sembilan aspek karakter yang potensinya sudah nampak dalam diri siswa sehingga perlu diikuti dengan follow-up dari guru. Masing-masing aspek dari sembilan aspek tersebut tidak sama potensinya. Terdapat beberapa aspek yang masih kurang sehingga perlu menjadi prioritas. Dari aspek pelaksanaan pendidikan karakter, bagian penting yang perlu menjadi perhatian guru adalah aktivitas pembelajaran. Guru perlu merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. 




    Akan semakin baik jika pembelajaran dilaksanakan secara blended learning karena proses modelling dan reinforcing akan semakin efektif pada saat pembelajaran face-to-face (tatap muka).



    Sebagai bahan evaluasi proses, studi yang dilakukan masih terbatas pada gagasan implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran IPS secara online, berdasarkan pada pengalaman pembelajaran yang telah dilakukan. 



    Studi lebih lanjut mengenai implementasi dari gagasan ini sangat diperlukan pada masa mendatang. Selain itu, penelitian dimasa yang akan datang diperlukan untuk  mengetahui bagaimana korelasi antara  karakter dengan  keberhasilan belajar siswa. Hal ini karena sembilan aspek karakter yang teridentifikasi dalam pembelajaran IPS online sangat relevan dengan peningkatan prestasi belajar siswa.


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini