Budi menjelaskan, Pertimbangan untuk tidak pindah partai yang pertama adalah, sejak berkarir di dunia Politik, Golkar adalah Partai yang pertama yang diikutinya. kemudian yang kedua lanjut dia, sejauh ini Partai Golkar adalah salah satu partai politik terbesar di Indonesia yang mengusung semangat Nasional berdasarkan misi utama yakni mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang demokratis dan berdaulat, sejahtera dan makmur.
"Sampai kapanpun saya ini Golkar. Kedepan saya berharap juga akan selamanya berada di Golkar. Rasanya untuk saat ini belum ada alasan yang tepat untuk mundur atau mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar" ujar Pria yang juga Caleg Partai Golkar Dapil 3 Prabumulih 2014 silam itu saat dibincangi POSMETRO (Grup Duta Sumsel) di Cafe Coffe and Me baru-baru Rabu lalu (19/08/2020).
Dikatakan, sejauh ini ia juga tidak ada masalah dengan Partai Golkar. Soal beda dukungan dalam Musda menurutnya adalah hal yang biasa di tubuh partai dan merupakan bentuk demokrasi dalam sebuah agenda pemilihan.
"Saya masih akan tetap di Golkar. Sebab sejauh belum dan semoga tidak akan bermasalah dengan Partai Golkar. Soal perbedaan dukungan dalam Musda saya pikir adalah biasa di tubuh partai sebagai proses perjalanan demokrasi. Dan jika pun ada kemungkinan akan digeser dari PK Golkar Kecamatan Prabumulih Timur akibat perbedaan dukungan di Musda lalu, kita tetap akan berada di Golkar. Jadi untuk sekarang mohon maaf yang sebesar-besarnya belum dapat menerima tawaran untuk memimpin DPD PKB Kota Prabumulih" tegas pria penyuka Otomotif itu.
DPD PKB Sendiri memilih Budi Sikumbang bukan tanpa alasan. PKB berpandangan bahwa Sosok Budi Sikumbang akan mampu mengembangkan PKB di Kota Prabumulih. Namun atas penolakan tersebut PKB mengaku tidak kecewa sebab menolak dan menerima adalah bagian dari Demokrasi. Justru PKB semakin mengagumi sosok-sosok yang konsisten yang tidak mudah tergoda dalam menjalankan sebuah Partai.