masukkan script iklan disini
Akibat kecelakaan tunggal itu, empat diantaranya tewas dan 8 orang lainnya selamat. Keempat korban yang tewas itu tercatat sebagai guru Yayasan Ponpes Nurul Yakin yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Batu. Yaitu Wiwin (30), Azan Purba (30) beralamat di Desa Tanjung Atap Barat, Rafikoh (36) warga Desa Tanjung Atap dan Deti (26) warga Kelurahan Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
Informasi diperoleh, sebelum terjadinya musibah kecelakaan itu, perahu ketek yang dikemudikan Zainal (65) warga Tanjung Atap Barat dicarter oleh sekelompok bujang gadis yang berstatus sebagai guru di Ponpes Nurul Yakin. Para penumpang ketek bertujuan menyeberang sungai di Desa Tanjung Atap untuk berziarah ke Makam Sayid Bagindo Sari berjarak sekitar 300 meter.
Entah apa penyebabnya, di tengah perjalanan tiba-tiba perahu ketek oleng dan terbalik, sehingga seluruh penumpang ketek tercebur ke sungai. Diduga arus sungai cukup deras dan banyak kumpai (rumput) membuat para penumpang kesulitan berenang. Akibatnya empat penumpang tenggelam sehingga tewas dan sisanya berhasil di selamat. Para korban sebelnya mendapatkan pertolongan warga setelah mendengar teriakan minta tolong.
Kepala Desa Tanjung Atap Firmansyah ketika dikonfirmasi membenarkan adanya musibah kecelakaan sungai akibat perahu ketek terbalik. “Para korban sempat dilarikan ke Puskesmas Tanjung Batu untuk dilakukan visum sebelum dibawa ke rumah duka. Sementara para korban yang selamat masih dirawat di puskesmas karena masih syok,” ujar kades.
Sementara pemantauan di lapangan, musibah kecelakaan yang sangat menghebohkan di lebaran ke 3 Idul Fitri itu mengundang perhatian banyak pihak. Termasuk Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji Alam dan Kapolsek Tanjung Batu AKP Mujamik dan langsung membesuk para korban di rumah duka. Sedangkan kasus ini masih dalam penyelidikan petugas Polsek Tanjung Batu. Jen