masukkan script iklan disini
INDRALAYA.DS, -- Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Ilir Sidak RSUD Ogan Ilir yang dipimpin langsung Ketua DPRD Ogan Ilir Suharto,HS,SH untuk memeriksa Perlengkapan Peralatan Medis RSUD Ogan Ilir di KPT Tanjung Senai Indralaya, Jum’at (22/5/20).
Beliau memeriksa langsung fasilitas penunjang untuk penanganan Covid-19, di RSUD tersebut.
Seperti yang diketahui, kelengkapan peralatan medis tersebut sempat dipertanyakan oleh tenaga kesehatan honorer yang melakukan mogok kerja beberapa waktu lalu.
Imbasnya, sebanyak 109 tenaga kesehatan honorer akhirnya dipecat oleh Bupati Ogan Ilir karena dianggap mangkir dari tugas selama 5 hari.
“Banyak, ada dari kacamata, masker 2 lapis, helm sepatu sampai sarung tangan kemudian lapisan jaket, lengkap. Jadi hasil pengecekan tak masalah,” ujarnya saat diwawancarai usai pengecekan.
Selain mengecek kuantitas, pihaknya juga mengecek kualitas dan distribusi pemakaian alat tersebut.
Hasilnya, peralatan medis tersebut dinilai sudah layak untuk melindungi tenaga medis dalam menghadapi pasien Covid-19.
“Sudah kita tanyakan kepada dokter yang menangani Covid-19, katanya ini sudah layak. APD-nya sudah level 3, cukup tinggi,” terangnya.
Usai mengecek kelengkapan alat medis di RSUD Ogan Ilir, Ketua DPRD Ogan Ilir Suharto memanggil perwakilan 109 honorer tenaga kesehatan yang dipecat oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam beberapa waktu lalu.
Mereka diminta untuk menjelaskan duduk perkara yang terjadi hingga berujung pemecatan tersebut.
Suharto didampingi Ketua Komisi I, Wakil Ketua Komisi IV dan Komisi terkait menemui 15 orang perwakilan tenaga honorer kesehatan tersebut, di ruang rapat pimpinan DPRD Ogan Ilir.
Dalam rapat yang berlangsung selama sekitar 1 jam itu, mereka menerima keluh kesah dan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
“Tadi kita panggil, kita mau mencari solusi dan jalan keluar dari permasalahan ini,” ujarnya usai pertemuan itu.
Suharto membeberkan dalam rapat tersebut, masih ada beberapa orang yang sebenarnya masih ingin bekerja di RSUD Ogan Ilir.
Selanjutnya dia mengarahkan agar menemui Direktur RSUD Ogan Ilir, dr. Roretta Arta Guna Riama dan berbicara secara kekeluargaan.
“Tinggal mereka, kalau masih ingin bekerja ya silahkan menghadap lagi ke Direktur,” katanya.
Selanjutnya pilihan mereka, apakah mereka mau menghadap Direktur RSUD agar diterima kembali bekerja. Tim
Beliau memeriksa langsung fasilitas penunjang untuk penanganan Covid-19, di RSUD tersebut.
Seperti yang diketahui, kelengkapan peralatan medis tersebut sempat dipertanyakan oleh tenaga kesehatan honorer yang melakukan mogok kerja beberapa waktu lalu.
Imbasnya, sebanyak 109 tenaga kesehatan honorer akhirnya dipecat oleh Bupati Ogan Ilir karena dianggap mangkir dari tugas selama 5 hari.
“Banyak, ada dari kacamata, masker 2 lapis, helm sepatu sampai sarung tangan kemudian lapisan jaket, lengkap. Jadi hasil pengecekan tak masalah,” ujarnya saat diwawancarai usai pengecekan.
Selain mengecek kuantitas, pihaknya juga mengecek kualitas dan distribusi pemakaian alat tersebut.
Hasilnya, peralatan medis tersebut dinilai sudah layak untuk melindungi tenaga medis dalam menghadapi pasien Covid-19.
“Sudah kita tanyakan kepada dokter yang menangani Covid-19, katanya ini sudah layak. APD-nya sudah level 3, cukup tinggi,” terangnya.
Usai mengecek kelengkapan alat medis di RSUD Ogan Ilir, Ketua DPRD Ogan Ilir Suharto memanggil perwakilan 109 honorer tenaga kesehatan yang dipecat oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam beberapa waktu lalu.
Mereka diminta untuk menjelaskan duduk perkara yang terjadi hingga berujung pemecatan tersebut.
Suharto didampingi Ketua Komisi I, Wakil Ketua Komisi IV dan Komisi terkait menemui 15 orang perwakilan tenaga honorer kesehatan tersebut, di ruang rapat pimpinan DPRD Ogan Ilir.
Dalam rapat yang berlangsung selama sekitar 1 jam itu, mereka menerima keluh kesah dan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
“Tadi kita panggil, kita mau mencari solusi dan jalan keluar dari permasalahan ini,” ujarnya usai pertemuan itu.
Suharto membeberkan dalam rapat tersebut, masih ada beberapa orang yang sebenarnya masih ingin bekerja di RSUD Ogan Ilir.
Selanjutnya dia mengarahkan agar menemui Direktur RSUD Ogan Ilir, dr. Roretta Arta Guna Riama dan berbicara secara kekeluargaan.
“Tinggal mereka, kalau masih ingin bekerja ya silahkan menghadap lagi ke Direktur,” katanya.
Selanjutnya pilihan mereka, apakah mereka mau menghadap Direktur RSUD agar diterima kembali bekerja. Tim