masukkan script iklan disini
M Yamin : Buruh Pahlawan Untuk Keluarga
MUBA,DS. - 1 Mei yang akrab saat ini disebut dengan May Day adalah dimana bertepat dengan hari Buruh Sedunia. Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari aksi ini berlangsung selama 4 hari.
Pada sejarahnya, aksi ini pertama kali dimulai di Amerika Serikat, pada tahun 1880-an. Saat itu para buruh menuntut perubahan jam kerja. Aksi tersebut berlangsung rusuh selama berhari-hari, hingga menewaskan empat orang.
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 1 Mei itu, kemudian dikenang sebagai aksi perlawanan buruh melawan para pemilik usaha. Sejak saat itulah, setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional.
Awal Mula Perayaan May Day
Menilik lebih jauh, tanggal 1 Mei sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan perkara perburuhan. Menurut sejarah, May Day adalah hari libur kaum pagan kuno untuk menandai permulaan musim panas. Di Mesir dan India kuno, 1 Mei dirayakan sebagai festival musim semi.
May Day juga dirayakan oleh bangsa Romawi dalam festival Floralia untuk menghormati Flora, dewi musim semi. Ketika bangsa Romawi memperluas kekuasaannya, tradisi ini menyebar ke banyak wilayah.
Ketika tradisi ini masuk ke negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika, May Day mengalami perubahan bentuk. Di Inggris, pada abad pertengahan selebrasi May Day menjadi acara tari-tarian mengelilingi tiang kayu yang dihiasi oleh bebungaan, atau yang dikenal dengan acara Maypole.
Kemudian para buruh di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886 menggelar aksi protes nasional, menuntut 8 jam kerja setiap hari. Setelah sebelumnya, buruh bekerja selama 10 jam setiap harinya.
Aksi ini diikuti oleh 50 ribu buruh, salah satu yang terbesar adalah di di alun-alun Haymarket Chicago. Aksi di Chicago berujung bentrok antara buruh dan polisi, menewaskan empat orang.
Untuk menghormati mereka yang tewas, Konferensi Sosialis Internasional menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Di AS, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 1894.
Ketua Komisi II DPRD Muba Muhammad Yamin dengan bertepatan hari Buruh Sedunia (May Day) ia mengharapkan, Selamat Hari Buruh Sedunia (May Day), Semoga buruh segera dapat menikmati kenikmatan yang sebenarnya, bagi buruh yang terdampak Covid-19 tetaplah selalu menjaga keselamatan dan kesehatan saat bekerja.
" Saat ini dengan harapan tidak ada perusahaan yang melakukan PHK karyawannya. Karena kita ketahui sekarang, bahwa memang para buruh dan pekerja perusahaan sangat gelisah disebabkan pandemi wabah Covid-19," harapnya Yamin, Jumat (1/5/2020).
Lanjutnya, saat ini semua elemen mengalami masa-masa dimana antar berbatasan ruang gerak dan dilema Perekonomian, dasar tersebut yang memicu Buruh di Indonesia terkhususnya di kabupaten Musi Banyuasin untuk tetap bekerja meski dalam Sosial Distancing saat beraktivitas.
" Buruh adalah The Heroes to Family yang artinya mereka bekerja untuk Keluarga tercinta, dengan harapan mendapatkan kecukupan dari hasil yang mereka kerjakan, Perusahaan harus mengetahui terkadang Buruh adalah sosok Pahlawan yang identik dengan Perjuangan demi Keluarga," ujar Yamin.(hsm)
MUBA,DS. - 1 Mei yang akrab saat ini disebut dengan May Day adalah dimana bertepat dengan hari Buruh Sedunia. Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari aksi ini berlangsung selama 4 hari.
Pada sejarahnya, aksi ini pertama kali dimulai di Amerika Serikat, pada tahun 1880-an. Saat itu para buruh menuntut perubahan jam kerja. Aksi tersebut berlangsung rusuh selama berhari-hari, hingga menewaskan empat orang.
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 1 Mei itu, kemudian dikenang sebagai aksi perlawanan buruh melawan para pemilik usaha. Sejak saat itulah, setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional.
Awal Mula Perayaan May Day
Menilik lebih jauh, tanggal 1 Mei sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan perkara perburuhan. Menurut sejarah, May Day adalah hari libur kaum pagan kuno untuk menandai permulaan musim panas. Di Mesir dan India kuno, 1 Mei dirayakan sebagai festival musim semi.
May Day juga dirayakan oleh bangsa Romawi dalam festival Floralia untuk menghormati Flora, dewi musim semi. Ketika bangsa Romawi memperluas kekuasaannya, tradisi ini menyebar ke banyak wilayah.
Ketika tradisi ini masuk ke negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika, May Day mengalami perubahan bentuk. Di Inggris, pada abad pertengahan selebrasi May Day menjadi acara tari-tarian mengelilingi tiang kayu yang dihiasi oleh bebungaan, atau yang dikenal dengan acara Maypole.
Kemudian para buruh di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886 menggelar aksi protes nasional, menuntut 8 jam kerja setiap hari. Setelah sebelumnya, buruh bekerja selama 10 jam setiap harinya.
Aksi ini diikuti oleh 50 ribu buruh, salah satu yang terbesar adalah di di alun-alun Haymarket Chicago. Aksi di Chicago berujung bentrok antara buruh dan polisi, menewaskan empat orang.
Untuk menghormati mereka yang tewas, Konferensi Sosialis Internasional menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Di AS, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 1894.
Ketua Komisi II DPRD Muba Muhammad Yamin dengan bertepatan hari Buruh Sedunia (May Day) ia mengharapkan, Selamat Hari Buruh Sedunia (May Day), Semoga buruh segera dapat menikmati kenikmatan yang sebenarnya, bagi buruh yang terdampak Covid-19 tetaplah selalu menjaga keselamatan dan kesehatan saat bekerja.
" Saat ini dengan harapan tidak ada perusahaan yang melakukan PHK karyawannya. Karena kita ketahui sekarang, bahwa memang para buruh dan pekerja perusahaan sangat gelisah disebabkan pandemi wabah Covid-19," harapnya Yamin, Jumat (1/5/2020).
Lanjutnya, saat ini semua elemen mengalami masa-masa dimana antar berbatasan ruang gerak dan dilema Perekonomian, dasar tersebut yang memicu Buruh di Indonesia terkhususnya di kabupaten Musi Banyuasin untuk tetap bekerja meski dalam Sosial Distancing saat beraktivitas.
" Buruh adalah The Heroes to Family yang artinya mereka bekerja untuk Keluarga tercinta, dengan harapan mendapatkan kecukupan dari hasil yang mereka kerjakan, Perusahaan harus mengetahui terkadang Buruh adalah sosok Pahlawan yang identik dengan Perjuangan demi Keluarga," ujar Yamin.(hsm)