masukkan script iklan disini
LAHAT.DS, -- Ulak pandan(18/5/2020) Desa Ulak Pandan Desa yang beberapa tahun kebelakang banyak menuai prestasi dan populer dengan desa yang kratif dan Inovatif. Ini dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang pernah diraihnya baik Tingkat Nasional atau pun Daerah.
Desa yang pada tahun 2014,2015,2016 adalah Desa yang tertinggal, pada tahun 2017 berubah menjadi Desa yang berkembang dan pada tahun 2019 yang lalu berubah menjadi Desa yang maju.
Tetapi ditahun 2020 ini seperti meninggalkan begitu banyak persoalan, pasca bergantinya kepemimpinan pada tanggal 9 maret lalu Desa ini seperti tidak terdengar lagi aktifitas atau kegiatan apapun. Dan hari ini tiba-tiba terdengar kabar bahwa 8 perangkat desa serentak mengundurkan diri. ini menjadi tanda tanya besar karena tak tanggung-tanggung 8 orang perangkat dan 1 staff kantor. ada apa di Ulak Pandan..????
Pewarta mencoba menyelusuri dan menggali informasi melalui keterangan beberapa perangkat Desa yang mengundurkan diri pada hari ini,
Dedi Iswarlan yang awalnya menjabat sebagai Kasi Pemerintahan menjelaskan bahwa benar kami sepakat untuk mengundurkan diri, karena kami sudah merasa tidak bisa sejalan lagi dengan kepemimpinan yang dipimpin PJS saat ini. Komunikasi tidak terjalin, koordinasi pun tidak ada, kepemimpinan otoriter tidak mencerminkan musyawarah mufakat, penetapan Sekdes tanpa mekanisme musyawarah atau pemilihan, pengangkatan LPM tanpa musyawarah. Begitu juga pembubaran/pemaksaan pengunduran diri sepihak Lembaga Adat yang belum habis jabatan dan diganti tidak melalui musyawarah dan aturan. Tau-tau surat keputusan dibuat sendiri sudah diserahkan ke kecamatan tanpa ada berita acara, daftar hadir, perdes, tidak tiketahui BPD dan kami perangkat desa, bahkan orang-orang yang ditunjukpun tidak mencerminkan keterwakilan seluruh masyarakat, semuanya Mal administrasi terlalu ambisi, ujarnya.
Sementara Hartika awalnya adalah Kadus 3 Lah ngape kalu dide sejalan, dengan Kadus saje Pjs dide kenal makmane kami nak parak kalau die bae dide kenal dengan kami, pendekatan dikbedie, koordinasi apa lagi sekendak die saje. Sementara Astini selama ini kalau mau berurusan tidak dilaksanakan dikantor desa tetapi dialihkan dirumah warga yang ditunjuk pjs.
Beda lagi dengan Safta Ariansya Selaku Kasi Aset pun tak ketinggalan berkomentar bagaimana kami tidak kecewa seluruh Aset Desa saja ingin dikuasai padahal selaku Pjs tidak boleh untuk pengalihan aset, seperti pelayanan mobil ambulan desa, dum truck angkutan, penerpalan, jalan adat, semua diambil paksa tanpa ada musyawarah, kasian sopirnya selama ini gajinya tidak dibayar tetapi secara tidak hormat langsung diganti orang sesuai keinginan Pjs.
Ditempat terpisah Tomi Pratama awalnya kadus 5 menjelaskan bahwa bagaimana kami mau nyaman bekerja roda pemerintahan tidak jalan, kantor desa tutup terus, PKK, Pelayanan KB, Posyandu semuanya mati suri. Apa lagi saat ini Sedang dilanda wabah Covid-19 yang sangat berbahaya Untuk pencegahan, himbaun, sosialisasi saja tidak ada, posko tidak ada, kalangan sebebas-bebasnya, kalau Rapat selalu mengedepankan amarah tidak mengedepankan musyawarah. Ujarnya
'Masih ingat Video Bupati yang beredar dimedsos bupati marah-marah kenapa perangkat desa tidak hadir dikegiatan waktu itu, kegiatan pembagaian Sembako dari PT. BAU 'itu karena kami selaku perangkat desa tidak diberitahu sama sekali oleh PJS prihal kegiatan itu, jadi bagaimana kami mau datang' ujar Deka Akbar yang awalnya Kadus 4 menambahkan.
Berdasarkan pantau awak media ini daftar perangkat desa yang mengundurkan diri saat ini
1. Kasi pemerintahan
2. Kasi. Aset
3. Bendahara Desa
4. Operator Desa
5. Staff kantor Desa
6. Kadus 2
7. Kadusn3
8. Kadus 4
9. Kadus 5
Sementara BPD Desa Ulak Pandan saat dimeminta keterangan membenarkan, kami akan Rapat internal terlebih dahulu, Demikian juga Pjs Kepala Desa Ulak Pandan saat berita ini dibuat tidak berada ditempat sehingga belum dapat dikonfirmasi oleh awak media.NID
Desa yang pada tahun 2014,2015,2016 adalah Desa yang tertinggal, pada tahun 2017 berubah menjadi Desa yang berkembang dan pada tahun 2019 yang lalu berubah menjadi Desa yang maju.
Tetapi ditahun 2020 ini seperti meninggalkan begitu banyak persoalan, pasca bergantinya kepemimpinan pada tanggal 9 maret lalu Desa ini seperti tidak terdengar lagi aktifitas atau kegiatan apapun. Dan hari ini tiba-tiba terdengar kabar bahwa 8 perangkat desa serentak mengundurkan diri. ini menjadi tanda tanya besar karena tak tanggung-tanggung 8 orang perangkat dan 1 staff kantor. ada apa di Ulak Pandan..????
Pewarta mencoba menyelusuri dan menggali informasi melalui keterangan beberapa perangkat Desa yang mengundurkan diri pada hari ini,
Dedi Iswarlan yang awalnya menjabat sebagai Kasi Pemerintahan menjelaskan bahwa benar kami sepakat untuk mengundurkan diri, karena kami sudah merasa tidak bisa sejalan lagi dengan kepemimpinan yang dipimpin PJS saat ini. Komunikasi tidak terjalin, koordinasi pun tidak ada, kepemimpinan otoriter tidak mencerminkan musyawarah mufakat, penetapan Sekdes tanpa mekanisme musyawarah atau pemilihan, pengangkatan LPM tanpa musyawarah. Begitu juga pembubaran/pemaksaan pengunduran diri sepihak Lembaga Adat yang belum habis jabatan dan diganti tidak melalui musyawarah dan aturan. Tau-tau surat keputusan dibuat sendiri sudah diserahkan ke kecamatan tanpa ada berita acara, daftar hadir, perdes, tidak tiketahui BPD dan kami perangkat desa, bahkan orang-orang yang ditunjukpun tidak mencerminkan keterwakilan seluruh masyarakat, semuanya Mal administrasi terlalu ambisi, ujarnya.
Sementara Hartika awalnya adalah Kadus 3 Lah ngape kalu dide sejalan, dengan Kadus saje Pjs dide kenal makmane kami nak parak kalau die bae dide kenal dengan kami, pendekatan dikbedie, koordinasi apa lagi sekendak die saje. Sementara Astini selama ini kalau mau berurusan tidak dilaksanakan dikantor desa tetapi dialihkan dirumah warga yang ditunjuk pjs.
Beda lagi dengan Safta Ariansya Selaku Kasi Aset pun tak ketinggalan berkomentar bagaimana kami tidak kecewa seluruh Aset Desa saja ingin dikuasai padahal selaku Pjs tidak boleh untuk pengalihan aset, seperti pelayanan mobil ambulan desa, dum truck angkutan, penerpalan, jalan adat, semua diambil paksa tanpa ada musyawarah, kasian sopirnya selama ini gajinya tidak dibayar tetapi secara tidak hormat langsung diganti orang sesuai keinginan Pjs.
Ditempat terpisah Tomi Pratama awalnya kadus 5 menjelaskan bahwa bagaimana kami mau nyaman bekerja roda pemerintahan tidak jalan, kantor desa tutup terus, PKK, Pelayanan KB, Posyandu semuanya mati suri. Apa lagi saat ini Sedang dilanda wabah Covid-19 yang sangat berbahaya Untuk pencegahan, himbaun, sosialisasi saja tidak ada, posko tidak ada, kalangan sebebas-bebasnya, kalau Rapat selalu mengedepankan amarah tidak mengedepankan musyawarah. Ujarnya
'Masih ingat Video Bupati yang beredar dimedsos bupati marah-marah kenapa perangkat desa tidak hadir dikegiatan waktu itu, kegiatan pembagaian Sembako dari PT. BAU 'itu karena kami selaku perangkat desa tidak diberitahu sama sekali oleh PJS prihal kegiatan itu, jadi bagaimana kami mau datang' ujar Deka Akbar yang awalnya Kadus 4 menambahkan.
Berdasarkan pantau awak media ini daftar perangkat desa yang mengundurkan diri saat ini
1. Kasi pemerintahan
2. Kasi. Aset
3. Bendahara Desa
4. Operator Desa
5. Staff kantor Desa
6. Kadus 2
7. Kadusn3
8. Kadus 4
9. Kadus 5
Sementara BPD Desa Ulak Pandan saat dimeminta keterangan membenarkan, kami akan Rapat internal terlebih dahulu, Demikian juga Pjs Kepala Desa Ulak Pandan saat berita ini dibuat tidak berada ditempat sehingga belum dapat dikonfirmasi oleh awak media.NID