masukkan script iklan disini
INDRALAYA,DS. - Ditengah wabah pandemi covid-19 yang melanda sejumlah wilayah di tanah air tentu saja berhimbas terhadap perekonomian warga. Untuk itu, guna meringankan beban warga masyatakat baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mulai menyalurkan bantuan sembako. Di Kabupaten Ogan Ilir (OI), dalam waktu dekat pemerintah setempat mulai menyalurkan bantuan sembako berupa beras. Namun, ditengah upaya persiapan pemerintah dalam menyalurkan bantuan sembako muncul polemik dikalangan warga masyarakat,mengingat, pada bagian bungkus kantong beras bantuan tersebut, terpajang stiker photo Bupati OI HM Ilyas Panji Alam.
Terkait hal tersebut, sejumlah pihak menilai bila hal itu, berkaitan dengan unsur kampanye apalagi dijadwalkan dalam waktu dekat Kabupaten OI bakal menjalani Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak.
Saat dikonfirmasi Ketua Bawaslu OI Dermawan Iskandar SH didampingi Divisi Hukum Idris SHi menjelaskan, terkait photo yang dipajang pada bagian permukaan karung beras, ia menyatakan bila hal itu sah-sah saja. "Tidak ada pelanggaran," jelasnya. Mengingat ditambahkan Idris, pelaksanaan masa kampanye belum berlangsung. "Poto itu menunjukkan beliau sebagai kepala daerah. Itu murni bantuan Bupati Ogan Ilir tidak ada unsur kampanye," tandasnya.
Sementara diketahui, ditengah wabah pandemi covid-19 yang melanda, Pemerintah setempat telah mengganggarkan dana bantuan sembako bagi warga yang bersumber dari APBD. Kepala Dinas Sosial Ogan Ilir Irawan Sulaiman membenarkan adanya kemasan beras bergambar Bupati OI HM Ilyas Panji Alam. Ia mengatakan, seharusnya bantuan yang diterima masyarakat dalam bentuk 10 kilogram. "Terkait beras kemasan 5 kilogram itu, yang kemasan 10 kilonya habis. Jadi pihak penyedia ada kantong 5 kilo, jadi saya pikir ga masalah. Jadi kalau isinya 5 kilo dia (masyarakat) nanti dapat 2 kantong, jadi ukurannya tetap 10 kilo," ujar Kadinsos OI.
Seperti diketahui, secara keseluruhan pemerintah menargetkan seluruh warga masyarakat Ogan Ilir yang berjumlah 122.516 Kepala Keluarga (KK) tanpa terkecuali menerima bantuan sembako dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa paket sembako yang berisi beras 10 kilogram, 6 kaleng Sarden, 1 bungkus Kecap, dan 10 bungkus Mie. Paket tersebut akan langsung didistribusikan ke tingkat Kecamatan, untuk kemudian diteruskan ke kelurahan dan desa dibawahnya. "Jadi distribusinya langsung ke rumah-rumah, sebab instruksi yang kita dapat tidak boleh ada kerumunan," katanya.(red)
Terkait hal tersebut, sejumlah pihak menilai bila hal itu, berkaitan dengan unsur kampanye apalagi dijadwalkan dalam waktu dekat Kabupaten OI bakal menjalani Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak.
Saat dikonfirmasi Ketua Bawaslu OI Dermawan Iskandar SH didampingi Divisi Hukum Idris SHi menjelaskan, terkait photo yang dipajang pada bagian permukaan karung beras, ia menyatakan bila hal itu sah-sah saja. "Tidak ada pelanggaran," jelasnya. Mengingat ditambahkan Idris, pelaksanaan masa kampanye belum berlangsung. "Poto itu menunjukkan beliau sebagai kepala daerah. Itu murni bantuan Bupati Ogan Ilir tidak ada unsur kampanye," tandasnya.
Sementara diketahui, ditengah wabah pandemi covid-19 yang melanda, Pemerintah setempat telah mengganggarkan dana bantuan sembako bagi warga yang bersumber dari APBD. Kepala Dinas Sosial Ogan Ilir Irawan Sulaiman membenarkan adanya kemasan beras bergambar Bupati OI HM Ilyas Panji Alam. Ia mengatakan, seharusnya bantuan yang diterima masyarakat dalam bentuk 10 kilogram. "Terkait beras kemasan 5 kilogram itu, yang kemasan 10 kilonya habis. Jadi pihak penyedia ada kantong 5 kilo, jadi saya pikir ga masalah. Jadi kalau isinya 5 kilo dia (masyarakat) nanti dapat 2 kantong, jadi ukurannya tetap 10 kilo," ujar Kadinsos OI.
Seperti diketahui, secara keseluruhan pemerintah menargetkan seluruh warga masyarakat Ogan Ilir yang berjumlah 122.516 Kepala Keluarga (KK) tanpa terkecuali menerima bantuan sembako dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa paket sembako yang berisi beras 10 kilogram, 6 kaleng Sarden, 1 bungkus Kecap, dan 10 bungkus Mie. Paket tersebut akan langsung didistribusikan ke tingkat Kecamatan, untuk kemudian diteruskan ke kelurahan dan desa dibawahnya. "Jadi distribusinya langsung ke rumah-rumah, sebab instruksi yang kita dapat tidak boleh ada kerumunan," katanya.(red)