masukkan script iklan disini
INDRALAYA.DS, - Puluhan massa dari Generasi Penggerak Anak Bangsa (GPAB) Propinsi Sumatera - Selatan menggelar aksi damai ,aksi damai terkait adanya dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan 25 oknum kepala Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir.
Aksi damai masa berlangsung selama 1 jam tersebut berlangsung didepan kantor Dinas Kesehatan Pemerintahan Daerah lama,Kamis (27/2/2020).
Koordinator Aksi GPAB Yongki Ariansyah SH dalam orasinya menyampaikan, aksi damai terkait adanya dugaan korupsi berupa pungutan liar (Pungli),dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang diduga dilakukan oleh oknum 25 kepala UPTD Puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Ilir,"ya,diduga salah satunya kepala UPTD Puskesmas Betung Kecamatan Lubuk Keliat yang berinisial IT,dan Oknum Dinkes inisial DP diduga menyiapkan uang dengan nilai puluhan juta rupiah yang diduga untuk menyuap beberapa wartawan dan LSM, ini ada yg memerintahkan, sekiranya yang memerintahkan tersebut harus mundur,kami meminta diusut,"tegas yongki.
Selain itu Yongki juga meminta kepala Dinas kesehatan Ogan Ilir memanggil 25 kepala puskesmas yang diduga punya masalah tersebut,"Kadinkes harus bertanggung jawab,panggil 25 oknum kepala puskesmas,"ujarnya.
Menanggapi aksi masa tersebut, pihak Dinas Kesehatan melalui
Edy Fajar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mengatakan, Sejauh ini telah diambil tindakan dan sudah dilimpahkan keinspektorat,"Tim inspektorat sudah keliling kebeberapa puskesmas di Ogan Ilir,kami meminta masa untuk bersabar menunggu hasil investigasi pihak inspektorat,"ungkapnya.
Sementara itu Rahmad sandi yang juga
Juru bicara GPAB Merasa kecewa atas jawaban pihak dinkes , ia menyatakan kekecawaannya bahwasan permasalahan dugaan pungli yang melibatkan 25 Puskesmas diserahkan keinspektorat,"ya,Inspektorat masuk angin,karena hasil pemeriksaan tahun 2017 dan 2018 tidak ditemukan, ahkhirnya mencuat pada 2019 masyarakat yang menemukan.ini pungli inspektorat juga ASN kami akan melaporkan kepihak Aparat Penegak Hukum (APH), karena ini terkait pungli,"Tegasnya.(drs)
Aksi damai masa berlangsung selama 1 jam tersebut berlangsung didepan kantor Dinas Kesehatan Pemerintahan Daerah lama,Kamis (27/2/2020).
Koordinator Aksi GPAB Yongki Ariansyah SH dalam orasinya menyampaikan, aksi damai terkait adanya dugaan korupsi berupa pungutan liar (Pungli),dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang diduga dilakukan oleh oknum 25 kepala UPTD Puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Ilir,"ya,diduga salah satunya kepala UPTD Puskesmas Betung Kecamatan Lubuk Keliat yang berinisial IT,dan Oknum Dinkes inisial DP diduga menyiapkan uang dengan nilai puluhan juta rupiah yang diduga untuk menyuap beberapa wartawan dan LSM, ini ada yg memerintahkan, sekiranya yang memerintahkan tersebut harus mundur,kami meminta diusut,"tegas yongki.
Selain itu Yongki juga meminta kepala Dinas kesehatan Ogan Ilir memanggil 25 kepala puskesmas yang diduga punya masalah tersebut,"Kadinkes harus bertanggung jawab,panggil 25 oknum kepala puskesmas,"ujarnya.
Menanggapi aksi masa tersebut, pihak Dinas Kesehatan melalui
Edy Fajar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mengatakan, Sejauh ini telah diambil tindakan dan sudah dilimpahkan keinspektorat,"Tim inspektorat sudah keliling kebeberapa puskesmas di Ogan Ilir,kami meminta masa untuk bersabar menunggu hasil investigasi pihak inspektorat,"ungkapnya.
Sementara itu Rahmad sandi yang juga
Juru bicara GPAB Merasa kecewa atas jawaban pihak dinkes , ia menyatakan kekecawaannya bahwasan permasalahan dugaan pungli yang melibatkan 25 Puskesmas diserahkan keinspektorat,"ya,Inspektorat masuk angin,karena hasil pemeriksaan tahun 2017 dan 2018 tidak ditemukan, ahkhirnya mencuat pada 2019 masyarakat yang menemukan.ini pungli inspektorat juga ASN kami akan melaporkan kepihak Aparat Penegak Hukum (APH), karena ini terkait pungli,"Tegasnya.(drs)