masukkan script iklan disini
LAHAT.DS,--- Mutiara hitam yang berasal dari Merapi Area merupakan Kawasan aset sungguh berharga dan menjadi primadona tentu saja menjadi Incaran Casanova berkantong tebal untuk mengeruk ratusan Milyar bahkan Trilyunan rupiah. Namun tidak sedikit menimbulkan Konflik sosial berkepanjangan dan sampai bisa memutuskan tali persaudaraan hingga berujung masuk Predeo.
Pantauan Awak Media Croscek dilapangan dan bila kita menoleh jauh kebelakang dimulai pada tahun 2008 sudah terjadi Konflik Lahan yang di serobot oleh PT yang bergerak dibidang Batu Bara di Kecamatan Merapi Area, menurut informasi pada berbagai pihak bahwa masyarakat di bodohi oleh TPL ( tim pembebasan lahan) yang mengeruk keuntungan pribadi tanpa memikirkan sebab akibatnya.
Di Area Merapi Timur TPL yang dilakukan oleh Arifudin yang semaunya mencaplok tanah milik warga dijual ke Pihak Perusahaan hingga akhirnya harus keok dan mendekam di Penjara Pakjo Palembang.
Kini Polemik itu terulang kembali pada Kawasan Merapi Barat, lihat saja Konflik antara PT Bara Alam Utama ( BAU) yang saat ini berkonflik dengan warga Desa Ulak Pandan karena menggusuran Areal Pemakaman Leluhur Himbe Kemulau. Sehingga kasus ini sampai ke ranah Gubernur Sumsel H.Herman Deru, karena pihak Pemkab tidak menemukan titik terang.
Melihat Fenomena seperti saat ini Awak Media berhasil menemui Camat Merapi Barat Etty Listiana MM disela Kordinasi antara pemilik Lahat yang diserobot PT MIP 24/2 beliau mengungkapkan fakta yang mengejutkan " bahwa benar terjadi Konflik Sengketa Tanah di Wilayah merapi Tanah, dan Klim Lahan serta tumpang tindih dan dibekingi oleh TPL " ujarnya singkat.
Diluar ruang Camat juga tampak terlihat mediasi warga yang saling bersengketa mengenai lahan, Nauzubilamin Zalik, inikah yang terjadi di Merapi Area saat ini. Merapi yang dulunya Siring Desa Muara Maung tempat mandi airnya bening, Merapi Area Berhiber ( berbunga hijau dan bersih) kini setiap hari disungguhi debu, debu dan Konflik.* Nih*
Pantauan Awak Media Croscek dilapangan dan bila kita menoleh jauh kebelakang dimulai pada tahun 2008 sudah terjadi Konflik Lahan yang di serobot oleh PT yang bergerak dibidang Batu Bara di Kecamatan Merapi Area, menurut informasi pada berbagai pihak bahwa masyarakat di bodohi oleh TPL ( tim pembebasan lahan) yang mengeruk keuntungan pribadi tanpa memikirkan sebab akibatnya.
Di Area Merapi Timur TPL yang dilakukan oleh Arifudin yang semaunya mencaplok tanah milik warga dijual ke Pihak Perusahaan hingga akhirnya harus keok dan mendekam di Penjara Pakjo Palembang.
Kini Polemik itu terulang kembali pada Kawasan Merapi Barat, lihat saja Konflik antara PT Bara Alam Utama ( BAU) yang saat ini berkonflik dengan warga Desa Ulak Pandan karena menggusuran Areal Pemakaman Leluhur Himbe Kemulau. Sehingga kasus ini sampai ke ranah Gubernur Sumsel H.Herman Deru, karena pihak Pemkab tidak menemukan titik terang.
Melihat Fenomena seperti saat ini Awak Media berhasil menemui Camat Merapi Barat Etty Listiana MM disela Kordinasi antara pemilik Lahat yang diserobot PT MIP 24/2 beliau mengungkapkan fakta yang mengejutkan " bahwa benar terjadi Konflik Sengketa Tanah di Wilayah merapi Tanah, dan Klim Lahan serta tumpang tindih dan dibekingi oleh TPL " ujarnya singkat.
Diluar ruang Camat juga tampak terlihat mediasi warga yang saling bersengketa mengenai lahan, Nauzubilamin Zalik, inikah yang terjadi di Merapi Area saat ini. Merapi yang dulunya Siring Desa Muara Maung tempat mandi airnya bening, Merapi Area Berhiber ( berbunga hijau dan bersih) kini setiap hari disungguhi debu, debu dan Konflik.* Nih*