masukkan script iklan disini
LAHAT.DS,---- Faktor ekonomi lemah yang membuat Amar 49 tahun warga Desa Pagar Ruyung Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat, harus rela tinggal di gubuk bambu berukuran 2× 3 meter sebagai tempat tinggalnya,
Layak kah gubuk Amar disebut rumah? terletak disudut Desa agak jauh dari tetangga, dia tidak tinggal sendiri digubuk bambu. Bersama istri dan keempat anaknya yang masih kecil harus rela tidur berdempetan dengan anaknya.
Namun Amar bersyukur kepada Kades Pagar Ruyung Atra Muliadi yang bergotong- royong membuatkan keluarga ini tempat tinggal, dengan peralatan dapur seadanya.
Amar hanya bertugas menjaga keempat anaknya, dikarenakan kakinya sudah tidak normal lagi sedangkan Nur istri yang mencari nafkah dengan upahan Pendapatannya yang tak menentu. " ujar Amar kepada Awak Media di gubuknya ( 18/2).
Menurut Atra Muliadi Kades Pagar Ruyung" selama ini kami suruh tinggal di Balai Desa, namun karena balai difungsikan untuk kegiatan Desa. Maka kami gotong- royong membangun tempat tinggal Amar, saya selaku Kades tak tinggal diam kadang dikasih sekampil beras atau pun uang begitu juga dengan warga lain," tutur Kades.
Laporan:Novita/ Idham
Redaksi.www.dutasumsel.com
Layak kah gubuk Amar disebut rumah? terletak disudut Desa agak jauh dari tetangga, dia tidak tinggal sendiri digubuk bambu. Bersama istri dan keempat anaknya yang masih kecil harus rela tidur berdempetan dengan anaknya.
Namun Amar bersyukur kepada Kades Pagar Ruyung Atra Muliadi yang bergotong- royong membuatkan keluarga ini tempat tinggal, dengan peralatan dapur seadanya.
Amar hanya bertugas menjaga keempat anaknya, dikarenakan kakinya sudah tidak normal lagi sedangkan Nur istri yang mencari nafkah dengan upahan Pendapatannya yang tak menentu. " ujar Amar kepada Awak Media di gubuknya ( 18/2).
Menurut Atra Muliadi Kades Pagar Ruyung" selama ini kami suruh tinggal di Balai Desa, namun karena balai difungsikan untuk kegiatan Desa. Maka kami gotong- royong membangun tempat tinggal Amar, saya selaku Kades tak tinggal diam kadang dikasih sekampil beras atau pun uang begitu juga dengan warga lain," tutur Kades.
Laporan:Novita/ Idham
Redaksi.www.dutasumsel.com