masukkan script iklan disini
LAHAT.DS ,Ulak Pandan 6/2/2020 Warga Ulak Pandan Malam ini kembali ramai, berkumpul di desa, siaga untuk berangkat ke Kawasan Hutan Adat,
Terlihat ribuan masa sudah berkumpul menunggu instruksi untuk kembali gruduk PT. BAU karena sudah mengangkangi Warga.
Hal ini dipicu karena Pihak BAU kembali melakukan aktifitas pertambangan, padahal belum 1x24 jam kesepakatan ribuan warga mengurungkan niat untuk mengeruduk PT. BAU pada pagi hari tadi, dikarenakan adanya mediasi pihak kepolisian dengan warga ulak pandan agar masa tidak datang ke Hutan Adat Himbe Kemulau dengan jaminan pihak kepolisian menyisir dan pemastikan tidak ada kegiatan di Hutan Adat Himbe Kemulau karena ini demi terciptanya ketertiban, menghindari konflik di Kabupaten Lahat ujar Evan Yusup didampingi Warga
Rupanya malam ini, saat warga mengecek dan memantau ke wilayah hutan adat pihak BAU masih melakukan aktivitas pertambangan sehingga warga kembali siaga bersiap untuk gruduk PT. BAU karena sudah Dzolim, tidak menghargai semua pihak diKabupaten ini ujar Adi selaku warga Ulak Pandan menambahkan.
Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan sudah melaporkan hasil temuan tim, dan meminta kepihak kepolisian agar mencegah Pihak BAU tidak melaksanakan Aktivitas, kerena apa bila memaksakan diri maka masa sudah siap dan siaga untuk menghentikan dan
Malam ini kami sudah mendapat kabar dari pihak kepolisian dan disampaikan kepada Kepala Desa Ulak Pandan bahwa Pihak Kepolisian sudah menyetop holling PT. BAU malam ini, saat ini pihak kepolisian sudah siaga di BAU. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan dan terciptanya kondisi yang kondusif warga kembali diminta untuk tetap menenangkan diri, kalian boleh tetap siaga tetapi kalau bisa masa diminta membubarkan diri tetapi apabila Jaminan Kepolisian masih tidak di taati kita akan terus berjuang, untuk itu kita hargai upaya dan usaha pihak kepolisian yang sudah cepat tanggap menyikapi ini, ujar Susiawan Rama menyampaikan.
Laporan : NIH
Redaksi.www.dutasumsel.com
Terlihat ribuan masa sudah berkumpul menunggu instruksi untuk kembali gruduk PT. BAU karena sudah mengangkangi Warga.
Hal ini dipicu karena Pihak BAU kembali melakukan aktifitas pertambangan, padahal belum 1x24 jam kesepakatan ribuan warga mengurungkan niat untuk mengeruduk PT. BAU pada pagi hari tadi, dikarenakan adanya mediasi pihak kepolisian dengan warga ulak pandan agar masa tidak datang ke Hutan Adat Himbe Kemulau dengan jaminan pihak kepolisian menyisir dan pemastikan tidak ada kegiatan di Hutan Adat Himbe Kemulau karena ini demi terciptanya ketertiban, menghindari konflik di Kabupaten Lahat ujar Evan Yusup didampingi Warga
Rupanya malam ini, saat warga mengecek dan memantau ke wilayah hutan adat pihak BAU masih melakukan aktivitas pertambangan sehingga warga kembali siaga bersiap untuk gruduk PT. BAU karena sudah Dzolim, tidak menghargai semua pihak diKabupaten ini ujar Adi selaku warga Ulak Pandan menambahkan.
Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan sudah melaporkan hasil temuan tim, dan meminta kepihak kepolisian agar mencegah Pihak BAU tidak melaksanakan Aktivitas, kerena apa bila memaksakan diri maka masa sudah siap dan siaga untuk menghentikan dan
Malam ini kami sudah mendapat kabar dari pihak kepolisian dan disampaikan kepada Kepala Desa Ulak Pandan bahwa Pihak Kepolisian sudah menyetop holling PT. BAU malam ini, saat ini pihak kepolisian sudah siaga di BAU. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan dan terciptanya kondisi yang kondusif warga kembali diminta untuk tetap menenangkan diri, kalian boleh tetap siaga tetapi kalau bisa masa diminta membubarkan diri tetapi apabila Jaminan Kepolisian masih tidak di taati kita akan terus berjuang, untuk itu kita hargai upaya dan usaha pihak kepolisian yang sudah cepat tanggap menyikapi ini, ujar Susiawan Rama menyampaikan.
Laporan : NIH
Redaksi.www.dutasumsel.com