masukkan script iklan disini
LAHAT.DS, -- Musibah dan bencana melanda Kabupaten Lahat dan meyengsarakan rakyat tak terlepas dari meluapnya air di Ulu sungai dan Gundulnya hutan lindung di Paru - Paru Dunia yang Berada dihutan Rantau Dedap daerah sering disebut Negeri Diatas Awan yang terus kehilangan akibat adanya aktifitas Ekslpoitasi Perusahaan yang kurang memeperhatikan Likungan hidup yang berimbas ekosistem menjadi kacau karna adanya alih fungsi hutan .
PT.Supreme Energy bergerak dibidang Pembangkit Listrik dengan megatakan programnya Bapak Presiden Jokowi yang berguna meningkatkan Supply energy untuk Kepentingan Negara .
Disamping itu juga Pt .Supreme Energy diberikan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan IPPKH seluas 115 Ha dan itu sah izin yang diberikan oleh Kementerian Kehutanan.
Namun anehnya Ekslpoitasi besar- besaran dilakukan oleh perusahaan hingga berakibat Hutan menjadi gundul PT.Supreme Energy malah menyampaikan Yang daerah Hutan Lindung tempat hunian seluruh Satwa Liar mencari makanan dilokasi di Paru Paru Dunia dibabat habis oleh Oknum yang punya kepentingan menjadikan lahan kebun kopi dan luas area nya yang jauh melebihi IPPKH Supreme Energy. Saya rasa hal ini juga harus mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah" cetus Prengki Pimpinan PT.Supreme Energy via WhatsApp beberapa waktu lalu tepatnya malam tgl 5/1.
Pernyataan Prengki yang meyampaikan ada Oknum yang punya kepentingan menjadikan lahan kopi dengan membabas hutan lindung di daerah hunian seluruh satwa liar mencari makan dan minum, mendapat tangapan berbeda dari M.Hairul Sobri disapa Eef Direktur Exsekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang megatakan Saat sekarang kondisi hutan sudah mulai gundul, pohon-pohon besar yang selama ini berfungsi menahan dan menyerap air sudah habis dibabat oleh pihak perusahaan guna pembangunan tanpa memikirkan dampak lingkungan hidup. ‘’Alhasil, lokasi habitat seluruh hewan liar berkumpul mencari makan-minum pun ikut dirusak. Lain halnya yang dilakukan masyarakat yang melakukan penebangan pohon di kawasan hutan, mereka masih mengutamakan kearifan lokal dengan melakukan penanaman kembali dengan bercocok tanam. jelas Eep beberapa waktu lalu.
Atas terjadinya banyak bencana menimpa di Bumi Seganti setungguan awak media kembali meminta tangapan dari pihak PT.Supreme Energi 10/1 via WhatsApp namun sampai berita ini diturunkan tak ada balasan dari pihak PT.Supreme Energy Slmt malam pak izin tangapan dari kita pihak PT.Supreme Energy .
Laporan:Idham/Novita
Redaksi.www.dutasumsel.com
PT.Supreme Energy bergerak dibidang Pembangkit Listrik dengan megatakan programnya Bapak Presiden Jokowi yang berguna meningkatkan Supply energy untuk Kepentingan Negara .
Disamping itu juga Pt .Supreme Energy diberikan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan IPPKH seluas 115 Ha dan itu sah izin yang diberikan oleh Kementerian Kehutanan.
Namun anehnya Ekslpoitasi besar- besaran dilakukan oleh perusahaan hingga berakibat Hutan menjadi gundul PT.Supreme Energy malah menyampaikan Yang daerah Hutan Lindung tempat hunian seluruh Satwa Liar mencari makanan dilokasi di Paru Paru Dunia dibabat habis oleh Oknum yang punya kepentingan menjadikan lahan kebun kopi dan luas area nya yang jauh melebihi IPPKH Supreme Energy. Saya rasa hal ini juga harus mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah" cetus Prengki Pimpinan PT.Supreme Energy via WhatsApp beberapa waktu lalu tepatnya malam tgl 5/1.
Pernyataan Prengki yang meyampaikan ada Oknum yang punya kepentingan menjadikan lahan kopi dengan membabas hutan lindung di daerah hunian seluruh satwa liar mencari makan dan minum, mendapat tangapan berbeda dari M.Hairul Sobri disapa Eef Direktur Exsekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang megatakan Saat sekarang kondisi hutan sudah mulai gundul, pohon-pohon besar yang selama ini berfungsi menahan dan menyerap air sudah habis dibabat oleh pihak perusahaan guna pembangunan tanpa memikirkan dampak lingkungan hidup. ‘’Alhasil, lokasi habitat seluruh hewan liar berkumpul mencari makan-minum pun ikut dirusak. Lain halnya yang dilakukan masyarakat yang melakukan penebangan pohon di kawasan hutan, mereka masih mengutamakan kearifan lokal dengan melakukan penanaman kembali dengan bercocok tanam. jelas Eep beberapa waktu lalu.
Atas terjadinya banyak bencana menimpa di Bumi Seganti setungguan awak media kembali meminta tangapan dari pihak PT.Supreme Energi 10/1 via WhatsApp namun sampai berita ini diturunkan tak ada balasan dari pihak PT.Supreme Energy Slmt malam pak izin tangapan dari kita pihak PT.Supreme Energy .
Laporan:Idham/Novita
Redaksi.www.dutasumsel.com