masukkan script iklan disini
LAHAT.DS, -- Duka mendalam 30 Des dan 9 januari 2020 yang menimpa masyarakat Kabupaten Lahat yang desanya terendam air juga porak poranda terkena musibah banjir bandang terparah tahun ini dari banjir banjir sebelumnya.
Dimana diketahui adanya banjir ini akibat air di Ulu sungai meluap dan gundulnya hutan yang selama ini sebagai penahan juga meyerap air yang berlebihan dimuara ulu sungai.
Gundulnya hutan ini diduga tak lain dan tak bukan adanya kegiatan Ekspoitasi dari PT.SERD yang membabat hutan guna untuk pembagunan demi kepentingan Pribadi dan Golongan, tanpa memperdulikan dampak bencana yang akan terjadi dan sudah terjadi.
Sedangkan sampai hari ke 15 pasca banjir usai Pihak Perusahaan khususnya PT.SERD tutup mata tutup telinga tidak ada keperdulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah .
Dengan adanya ketidak seimbangan Ekosistem akibat alih fungsi hutan diwilayah Kabupaten Lahat, Muara Enim, Kota Pagaralam dan Kabupaten Empat Lawan yang dilakukan Pihak Perusahaan PT.SERD bergerak dibidang pembangkit listrik namun tidak memperhatikan lingkungan ini mendapat sorotan tajam dari Wakil Rakyat yang duduk di DPRD Kabupaten Lahat.
Hal ini disampaikan Fitrizal Ketua DPRD Kabupaten Lahat yang mengatakan untuk Eksploitasi geothermal izin Lingkungan dan Penilaianya dilakukan oleh Pusat di KLHK, untuk laporan triwulan biasanya ditembuskan ke Daerah.
Untuk itu dalam waktu dekat DPRD akan turun kelokasi untuk pegawasan dan pegecekan kegiatan PT.SERD termasuk kegiatan pegelolaan lingkunganya ujar ketua DPRD saat di wawancara awak media via whatsApp beberapa waktu Lalu.
Laporan: Idham/Novita
Redaksi.www.dutasumsel.com
Dimana diketahui adanya banjir ini akibat air di Ulu sungai meluap dan gundulnya hutan yang selama ini sebagai penahan juga meyerap air yang berlebihan dimuara ulu sungai.
Gundulnya hutan ini diduga tak lain dan tak bukan adanya kegiatan Ekspoitasi dari PT.SERD yang membabat hutan guna untuk pembagunan demi kepentingan Pribadi dan Golongan, tanpa memperdulikan dampak bencana yang akan terjadi dan sudah terjadi.
Sedangkan sampai hari ke 15 pasca banjir usai Pihak Perusahaan khususnya PT.SERD tutup mata tutup telinga tidak ada keperdulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah .
Dengan adanya ketidak seimbangan Ekosistem akibat alih fungsi hutan diwilayah Kabupaten Lahat, Muara Enim, Kota Pagaralam dan Kabupaten Empat Lawan yang dilakukan Pihak Perusahaan PT.SERD bergerak dibidang pembangkit listrik namun tidak memperhatikan lingkungan ini mendapat sorotan tajam dari Wakil Rakyat yang duduk di DPRD Kabupaten Lahat.
Hal ini disampaikan Fitrizal Ketua DPRD Kabupaten Lahat yang mengatakan untuk Eksploitasi geothermal izin Lingkungan dan Penilaianya dilakukan oleh Pusat di KLHK, untuk laporan triwulan biasanya ditembuskan ke Daerah.
Untuk itu dalam waktu dekat DPRD akan turun kelokasi untuk pegawasan dan pegecekan kegiatan PT.SERD termasuk kegiatan pegelolaan lingkunganya ujar ketua DPRD saat di wawancara awak media via whatsApp beberapa waktu Lalu.
Laporan: Idham/Novita
Redaksi.www.dutasumsel.com