masukkan script iklan disini
SEKAYU dutasumsel.com,-- Setelah melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia pada Agustus lalu terkait rencana pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi di Kabupaten Muba, saat ini bertahap fasilitas sarana prasarana pabrik sudah mulai didatangkan ke Sekayu.
Pantauan di lokasi tepatnya di workshop PUPR Muba tampak alat pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi sudah tiba dan ditinjau langsung Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi. "Beberapa alat pengolahan aspal karet sudah datang ke Sekayu, sesuai target pak Bupati Dodi Reza awal tahun 2020 pabrik ini nantinya mulai berjalan," ungkap Sekretaris Daerah Muba, Drs H Apriyadi MSi.
Dikatakan, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi tersebut juga merupakan upaya untuk menggencarkan kelanjutan inovasi pembangunan jalan aspal karet.
"Pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi ini juga bagian upaya untuk meningkatkan harga karet di kalangan petani, sesuai misi pak Bupati," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza mengatakan di Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat. "Kalau ini sudah berjalan, bayangkan saja akan ada ratusan ton karet petani yang terserap, dan tidak hanya karet dari Muba tetapi karet petani rakyat dari daerah lain yang ada di Sumsel bahkan juga dari luar Sumsel," bebernya.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini juga menambahkan, target pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dan di awal 2020 sudah operasional.
"Untuk alat operasional di support oleh pihak Pusat Penelitian Karet, sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Muba," tuturnya.
"Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Nah dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya," tambahnya.
Laporan : Hasyim
Pantauan di lokasi tepatnya di workshop PUPR Muba tampak alat pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi sudah tiba dan ditinjau langsung Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi. "Beberapa alat pengolahan aspal karet sudah datang ke Sekayu, sesuai target pak Bupati Dodi Reza awal tahun 2020 pabrik ini nantinya mulai berjalan," ungkap Sekretaris Daerah Muba, Drs H Apriyadi MSi.
Dikatakan, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi tersebut juga merupakan upaya untuk menggencarkan kelanjutan inovasi pembangunan jalan aspal karet.
"Pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi ini juga bagian upaya untuk meningkatkan harga karet di kalangan petani, sesuai misi pak Bupati," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza mengatakan di Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat. "Kalau ini sudah berjalan, bayangkan saja akan ada ratusan ton karet petani yang terserap, dan tidak hanya karet dari Muba tetapi karet petani rakyat dari daerah lain yang ada di Sumsel bahkan juga dari luar Sumsel," bebernya.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini juga menambahkan, target pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dan di awal 2020 sudah operasional.
"Untuk alat operasional di support oleh pihak Pusat Penelitian Karet, sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Muba," tuturnya.
"Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Nah dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya," tambahnya.
Laporan : Hasyim