• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Diduga PT GGB Peyebab Banjir Lumpur di Areal Pemukiman Warga

    Rabu, 18 Desember 2019, Desember 18, 2019 WIB Last Updated 2019-12-18T13:19:30Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    LAHAT.DS,-  Akibat Curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten  Lahat  berdampak beberapa wilayah terkena banjir. Hal tersebut juga berdampak dengan warga yang berdomisili di Wilayah Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat.

    Anehnya banjir di Wilayah Merapi Timur ini berupa ari bercampur lumpur tebal yang diduga berasal dari salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.

    Sulas (50) Ibu Rumah tangga yang juga warga  Desa Arahan mengatakan, Sawah miliknya terendam banjir lumpur dengan kedalaman diatas mata kaki orang deawasa.

    "Sawah saya terendam lumpur Batubara. Sawah itu sudah siap untuk ditanami, selama ini tidak pernah kena banjir lumpur tambang batubara. Saya berharap ada solusi dari tambang batubara yang mengalirkan lumpur ini," katanya sedih bercerita dengan awak media.

    Sama halnya yang dialami oleh warga lainnya banjir lumpur ini juga masuk ke pekarangan warga. Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, akibat banjir lumpur yang masuk ke dalam rumah miliknya perabotan elektronik dan furnitur miliknya rusak.

    "Kursi meja dan barang elektronik milik saya rusak semua pak karena terendam banjir lumpur," katanya berang sambil membersihkan sisa lumpur yang masuk kerumah.

    Beberapa sumber yang dijimpun mengatakan, lumpur yang masuk kerumah  warga diduga berasal dari PT. Golden Great Borneo yang lokasinya tidak berjauhan.

    Selanjutnya awak media langsung meminta konformasi dari Pihak PT. GGB ( golden great borneo). Syam Adim selaku Kadiv Humas melalui Humas Ahmad Padila menyampaikan. Pihaknya telah melakukan investigasi dan penelusuran aliran lumpur yang masuk kerumah warga.

    Dilanjutkannya, investigasi tersebut mengundang beberapa perwakilan diantaranya Yulianto (Babinsa), Okta dan Hafiz (BPD), Herwandi (Kadus Arahan)
    Didampingi Suryanto (Warga Arahan) dan Pungut beserta Achmad dari PT GGB ( golden great borneo).

    "Hasil sementara dilapangan ada dua aliran air yang menjadi satu mengarah ke pemukiman warga. Yaitu  melalui Sungai Gegas. Dugaan sementara aliran lumpur itu dari PT.  GGB, area tersebut memang masuk IUP PT.  GGB namun masih belum ada aktivitasnya," kata Syam saat dikonfirmasi awak media SN Via melalui ponselnya Rabu siang (18/12).

    Laporan : Idham/ Novita
    Redaksi.www.dutasumsel.com
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini