masukkan script iklan disini
Dutasumsel.com.INDRALAYA, --Mengendalikan hawa nafsu ibarat memenjarakan setan. Orang yang mampu menaklukan hawa nafsu dalam dirinya sendiri diibaratkan orang yang bisa memenjara setan di dalam dirinya: setan yang sebenarnya ada di dalam diri masing-masing manusia. Setan yang selanjutnya bisa disebut sebagai sifat-sifat buruk ini seringkali muncul menguasai hati dan pikiran manusia.
Sifat buruk yang belum bisa dikendalikan akan menggoda manusia untuk mengumbar hawa nafsu dan menuruti hawa nafsu tersebut. Contohnya, ketika kita sudah bersabar dan melakukan hal yang dianggap benar, namun tetap saja kita mendapat celaan atau bahkan menimbulkan kemarahan dari orang lain. Peristiwa semacam ini bisa terjadi karena banyak orang di luar sana yang pemarah dan (mungkin) belum bisa mengendalikan hawa nafsunya.
Contoh lainnya adalah ketika kita memiliki atasan yang selalu marah-marah pada kita hanya karena satu hari izin tidak bekerja. Padahal semua target penjualan telah tercapai, bahkan melebihi target. Atasan yang memarahi kita bisa saja sedang memiliki masalah dengan keluarga atau pasangannya, tapi ia tak bisa mengendalikan 'setan' dalam dirinya sehingga melampiaskan kemarahannya pada anak buahnya. Jika sifat buruk kita belum bisa dikendalikan, otomatis kita akan tersulut oleh kemarahan tersebut dan bisa saja balik marah kepada atasan kita. Tetapi, jika sifat buruk sudah bisa kita kendalikan, maka kita akan bisa berpikir positif dan tidak larut dalam drama tersebut.
Senantiasa kendalikan sifat-sifat buruk yang ada di dalam diri kita agar tidak terjebak dalam drama kehidupan.
Salam perjuangan
Semoga Semua Makhluk Berbahagia.
Sifat buruk yang belum bisa dikendalikan akan menggoda manusia untuk mengumbar hawa nafsu dan menuruti hawa nafsu tersebut. Contohnya, ketika kita sudah bersabar dan melakukan hal yang dianggap benar, namun tetap saja kita mendapat celaan atau bahkan menimbulkan kemarahan dari orang lain. Peristiwa semacam ini bisa terjadi karena banyak orang di luar sana yang pemarah dan (mungkin) belum bisa mengendalikan hawa nafsunya.
Contoh lainnya adalah ketika kita memiliki atasan yang selalu marah-marah pada kita hanya karena satu hari izin tidak bekerja. Padahal semua target penjualan telah tercapai, bahkan melebihi target. Atasan yang memarahi kita bisa saja sedang memiliki masalah dengan keluarga atau pasangannya, tapi ia tak bisa mengendalikan 'setan' dalam dirinya sehingga melampiaskan kemarahannya pada anak buahnya. Jika sifat buruk kita belum bisa dikendalikan, otomatis kita akan tersulut oleh kemarahan tersebut dan bisa saja balik marah kepada atasan kita. Tetapi, jika sifat buruk sudah bisa kita kendalikan, maka kita akan bisa berpikir positif dan tidak larut dalam drama tersebut.
Senantiasa kendalikan sifat-sifat buruk yang ada di dalam diri kita agar tidak terjebak dalam drama kehidupan.
Salam perjuangan
Semoga Semua Makhluk Berbahagia.
Penulis : H. Sanditya