• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    MELALUI WORKSHOP PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN PEMBINAAN MASYARAKAT ANTI NARKOBA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT DAN PENANDATANGANAN MoU ANTARA BNNK OGAN ILIR DENGAN KEMENTRIAN AGAMA KAB.OGAN ILIR TENTANG RENCANA AKSI P4GN.

    Senin, 05 Agustus 2019, Agustus 05, 2019 WIB Last Updated 2019-08-05T12:22:32Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Dutasumsel.com.INDRALAYA, -- Kepala BNNK Ogan Ilir  AKBP. Irfan Arsanto, S.sos, di RM. PAS Indralaya KM 35 menggandeng penyuluh agama dalam kampanye pencegahan dan peredaran narkoba di wilayah tersebut.

    Ia berharap agar perjanjian kerja sama tersebut dapat mempererat hubungan kedua instansi terutama dalam segala upaya pemberantasan narkoba.

    BNNP Sumsel dan BNN Kabupaten Ogan Ilir menyelangarakan kegiatan seksi P2M BNNK Kabupaten Ogan Ilir melalui Workshop "Pengembangan Kapasitas dan Pembinaan Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat dan Penandatanganan MoU Antara BNNK OI dengan Kementrian Agama Kabupaten Ogan Ilir Tentang Rencana Aksi P4GN".Senin 5 Agustus 2019.

    Narasumber dalam kegiatan Worshop
    AKBP IRFAN ARSANTO, S.Sos selaku KA.BNNK OGAN ILIR,H. M. Kholil Azmi Aziz selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ogan Ilir,Rulyadi, ST selaku Plt. Kasie P2M BNNK Ogan Ilir dan 
    Ibu Naris Dwi Lestari, ST, S.Sos selaku Kasie Rehabilitasi BNNK OI.

    Kegiatan diikuti oleh para Penyuluh Agama Se-Kabupaten Ogan Ilir dengan peserta sebanyak 20 orang.Bertempat di Aula RM PAS Indralaya Kab. Ogan Ilir.

    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan khususnya kepada para penyuluh agama agar dalam setiap penyuluhan atau dakwah mereka selalu disisipkan materi tentang bahaya dari penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat sehinga tercipta masyarakat yang sehat, agamis, dan bebas dari narkoba.Menurutnya bahaya narkoba dapat menerpa pelajar dan remaja akibat semakin canggihnya teknologi.

    Ia meyakini dengan upaya keras dan kerjasama yang berkelanjutan, bahaya tersebut dapat dilawan dan ditekan sekecil mungkin demi mencapai Ogan Ilir bebas dari narkoba.

    "Seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi, Indonesia sudah darurat narkoba. Maka penanganannya tidak mungkin hanya dijalankan oleh satu instansi saja, yakni BNN, namun juga perlu melibatkan segala lapisan masyarakat termasuk pemuka-pemuka agama," jelasnya.

    Dalam perjanjian kerja sama tersebut, selain tenaga penyuluh, kedua pihak akan melakukan penguatan peran dalam upaya P4GN kepada para siswa, guru, tenaga pendidikan, orang tua dan aparatur pendidikan dalam lingkungan Kementerian Agama. 

    Poin lain adalah tentang terbentuknya sistem rujukan berbentuk jejaring orang tua, sekolah dan tenaga penyuluh.

    Selain itu, perjanjian kerja sama itu mewajibkan terbentuknya relawan BNN di masing-masing sekolah dan tenaga, penyuluh serta diikuti peningkatan mutu para relawan sebagai perpanjangan tangan BNNK.

    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Ilir H M.Kholil Azmi,S.Ag menyatakan kesepakatan itu penting untuk membendung bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan umat beragama. 

    Hal yang paling menjadi perhatiannya adalah bahaya narkoba di kalangan pelajar, termasuk di madrasah-madrasah dan institusi pendidikan yang bernaung di bawah instansi yang dipimpinnya.

    "Jangan sampai ada kejadian siswa madrasah menyalahgunakan narkoba dan ketika ditanya mereka malah dapat informasi tentang obat yang mengandung narkoba justru dari sosialisasi anti narkoba.

    Ia juga meminta para penyuluh agama untuk selalu menyisipkan pesan-pesan antinarkoba dalam setiap kesempatan ceramah.

    Pewarta : Sanditya 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini