masukkan script iklan disini
Dutasumsel.com.LAHAT, -- Nasib malang menimpa S A pelajar kelas X SMK N 4 mendapat seterika panas dari orang tua asuhnya, kejadian ini bermula SA pulang telat kerumah hampir magrib, sesampai dirumah tumpukan setrika sudah menunggu. Orang tua asuh Linda yang notaben uwaknya kakak dari ibunya.
Berdasarkan hasil Investigasi Sumateranews dilokasi kejadian berhasil menemui Uwaknya di Perumahan Lembayung Indah Lahat pada Jumat (23/8) pukul 09:00 dengan gamblang menceritakan kronologi kejadian menurut Linda " bermula SA pulang telat sedangkan strikaan menumpuk, lalu uwaknya menyuruh dan SA mengerjakan sambil menggerutu. Tidak tahan gerutuan SA disirimkan dengan air tidak sampai itu uwaknya mengambil strika dan digosokan ke badan SA dan dia berlari ke salah seorang tetangganya bernama Ika, Uwaknya mengakui bahwa kehilapan telah membuat keponakannya yang telah diurusnya sejak SD hingga SMA, menurutnya dia sangat menyesali perbuatannya.
Berlawanan terbalik dengan keterangan Andre salah seorang guru SMKN 4 mengatakan bahwa anak didik kami yang bernama SA sama seperti murid pada umumnya tidak ada kejanggalan, orangnya pendiam dan tidak pernah membuat ulah " tandas Andre.
Sementara itu, IKA tetangga korban, yang tempat SA mengadukan nasibnya, bahwa SA adalah sosok anak yang biasa saja dan tidak bandel, menurut Ika Kasus ini sudah dilaporkan kepihak kepolisian ” Semalam sudah kita serahkan kepihak berwajib dengan di antar oleh bibinya sendiri” tandas Ika.
Pewarta : Novita/ Idham
Redaksi.www.dutasumsel.com
Berdasarkan hasil Investigasi Sumateranews dilokasi kejadian berhasil menemui Uwaknya di Perumahan Lembayung Indah Lahat pada Jumat (23/8) pukul 09:00 dengan gamblang menceritakan kronologi kejadian menurut Linda " bermula SA pulang telat sedangkan strikaan menumpuk, lalu uwaknya menyuruh dan SA mengerjakan sambil menggerutu. Tidak tahan gerutuan SA disirimkan dengan air tidak sampai itu uwaknya mengambil strika dan digosokan ke badan SA dan dia berlari ke salah seorang tetangganya bernama Ika, Uwaknya mengakui bahwa kehilapan telah membuat keponakannya yang telah diurusnya sejak SD hingga SMA, menurutnya dia sangat menyesali perbuatannya.
Berlawanan terbalik dengan keterangan Andre salah seorang guru SMKN 4 mengatakan bahwa anak didik kami yang bernama SA sama seperti murid pada umumnya tidak ada kejanggalan, orangnya pendiam dan tidak pernah membuat ulah " tandas Andre.
Sementara itu, IKA tetangga korban, yang tempat SA mengadukan nasibnya, bahwa SA adalah sosok anak yang biasa saja dan tidak bandel, menurut Ika Kasus ini sudah dilaporkan kepihak kepolisian ” Semalam sudah kita serahkan kepihak berwajib dengan di antar oleh bibinya sendiri” tandas Ika.
Pewarta : Novita/ Idham
Redaksi.www.dutasumsel.com