• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    HM. Kholil Azmi S.Ag Kepala Kementrian Agama Ogan Ilir Bahwa Pada Tangal 17 Nanti Akan Ada Gerhana Bulan, Dan Kepada Masyarakat Muslim Agar Bersama- Sama Sholat Gerhana Bulan

    Selasa, 16 Juli 2019, Juli 16, 2019 WIB Last Updated 2019-07-16T04:46:00Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Dutasumsel.com.INDRALAYA, - Gerhana Bulan atau khusuful qamar diprediksi bakal terjadi pada 17 Juli 2019. Kementerian Agama RI menghimbau dan mengajak seluruh umat Islam untuk mendirikan salat khusuf. Himbauan ini juga dilakukan oleh seluruh Kanwil kemenag hingga KUA.

    Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Ogan Ilir HM Kholil Azmi S.Ag menjelaskan, dalam fenomena alam itu dapat dinikmati oleh masyarakat di kawasan Indonesia barat dan tengah. Sedangkan Awal Gerhana diperkirakan mulai pukul 03:01 WIB hingga 05:59 WIB.

    “Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 04:30 WIB,” ujar Kakankemenag OI Kholil Azmi kepada wartwan dutasumsel.com saat disambangi di ruanggannya, Selasa 16/7/2019.

    Azmi mengatakan, bahwa pihaknya telah menerbitkan Instruksi kepada para Kepala seluruh KUA untuk bersama para Ulama, Pimpinan Ormas Islam, Imam masjid, aparatur pemerintah kecamatan dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Parsial di wilayah masing-masing imbuhnya.

    “Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing. Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar memperbanyak Ziqir, Istighfar, Sedekah dan Amal saleh lainnya, serta mendoakan keselamatan dan kemajuan bangsa,” lanjutnya.

    Adapun tatacara Salat Gerhana sebagai berikut:

    a. Berniat di dalam hati;

    b. Takbiratul Ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

    c. Membaca do’a Iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

    d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

    e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

    f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

    g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

    h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

    i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

    j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

    k. Salam.

    Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, dan bersedekah.

    Pewarta : Sanditya
    Redaksi.www.dutasumsel.com16719
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini