masukkan script iklan disini
Dutasumsel.com.INDRALAYA, -- Kapolres OI AKBP.Gazali Ahmad beserta jajaran pada jumat sore(7/6) mengunjungi rumah Korban Karoman yang diduga dibunuh secara sadis dengan cara dimutilasi meninggalkan satu istri dan lima anak yang masih kecil-kecil memberikan bantuan sembako dan sedikit uang untuk membantu kebutuhan hidup sehari hari kepada istri korban Mardiah dan kelima anaknya yang masih kecil kecil. Dan kami turut berduka dan semoga keluarga tetap tabah."ungkap Kapolres"
Mardiah istri korban Karomah, harus menghidupi sendiri kelima anaknya tersebut dan Anak korban Karoman yang paling besar saat ini baru berusia 12 tahun.Rumah korban Karoman dan Mardiah beserta kelima anaknya terletak di Dusun 2, Desa Pinang Mas Kelurahan sungai pinang Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan dan Rumah korban Karoman berbentuk panggung berukuran kecil dan sederhana terletak di tepi sungai.
Setiap malam korban Karoman mencari ikan disungai dengan menggunakan perahu, korban Karoman mencari ikan dengan cara menombak dan menggunakan tombak bambu. Biasanya korban Karoman dalam semalam mendapat 2 kilogram ikan dan langsung dijual ke pasar atau langsung ke warga oleh Mardiah pada pagi harinya.
Hasil penjualan ikan tersebut biasanya mendapat uang sebesar Rp 50.000 hingga Rp 80.000, dan langsung dibelikan beras untuk makan sehari-hari. Suaminya saya tidak ada pekerjaan lain selain mencari ikan itu,” kata Mardiah".
Mardiah masih terlihat syok dengan kejadian yang menimpa suaminya, dan Mardiah heran ada orang yang tega berbuat begitu keji dan kejam pada suaminya. Menurut Mardiah, suaminya itu tidak punya musuh. Suami saya itu tidak punya musuh, setiap malam pekerjaan mencari ikan dan saya heran ada yang begitu kejam pada suami saya.
Dan Mardiah berharap kepada aparat hukum agar pelaku yang masih belum terungkap identitasnya segera tertangkap. Mardiah berharap pelaku diganjar hukuman setimpal. Saya minta pelaku dihukum mati jika tertangkap,” ungkap Mardiah".
Mardiah istri korban Karomah, harus menghidupi sendiri kelima anaknya tersebut dan Anak korban Karoman yang paling besar saat ini baru berusia 12 tahun.Rumah korban Karoman dan Mardiah beserta kelima anaknya terletak di Dusun 2, Desa Pinang Mas Kelurahan sungai pinang Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan dan Rumah korban Karoman berbentuk panggung berukuran kecil dan sederhana terletak di tepi sungai.
Setiap malam korban Karoman mencari ikan disungai dengan menggunakan perahu, korban Karoman mencari ikan dengan cara menombak dan menggunakan tombak bambu. Biasanya korban Karoman dalam semalam mendapat 2 kilogram ikan dan langsung dijual ke pasar atau langsung ke warga oleh Mardiah pada pagi harinya.
Hasil penjualan ikan tersebut biasanya mendapat uang sebesar Rp 50.000 hingga Rp 80.000, dan langsung dibelikan beras untuk makan sehari-hari. Suaminya saya tidak ada pekerjaan lain selain mencari ikan itu,” kata Mardiah".
Mardiah masih terlihat syok dengan kejadian yang menimpa suaminya, dan Mardiah heran ada orang yang tega berbuat begitu keji dan kejam pada suaminya. Menurut Mardiah, suaminya itu tidak punya musuh. Suami saya itu tidak punya musuh, setiap malam pekerjaan mencari ikan dan saya heran ada yang begitu kejam pada suami saya.
Dan Mardiah berharap kepada aparat hukum agar pelaku yang masih belum terungkap identitasnya segera tertangkap. Mardiah berharap pelaku diganjar hukuman setimpal. Saya minta pelaku dihukum mati jika tertangkap,” ungkap Mardiah".
Pewarta : Darius
Redaksi : 08/06/2019, dutasumsel.com