masukkan script iklan disini
dutasumsel.com.BANYUASIN, - Organisasi Masyarakat yang tergabung dalam Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Cabang Banyuasin terus berusaha mengawal pembangunan desa demi terwujudnya kesejateraan warga yang pengelolanya melalui dana desa (DD).
Banyak hal yang menjadi temuan JPKP dilapangan dari mulai kurang trasparannya Pemerintah Desa, bangunan apa saja yang dibangunkan hingga ada kesan dana desa dikendalikan penuh oleh oknum Kades, ucap ketua JPKP Banyuasin Indo Sapri ketika di bincangi media ini, Kamis (2/5/19) diruang kerja jl. Reoseli Kelurahan Pangkalan Balai.
” Hasil investigasi tim kami dilapangan masih banyak kejangalan dalam pengunaan dana desa, dari kurang transparannya pengunaan dana dan hal ini dikeluhkan masyarakat yang tidak mengetahui apa saja yang sudah di bangunkan mengunakan dana tersebut, mulai dari perencanaan hingga direalisasikan untuk apa saja dan yang sudah dikucurkan pusat hampir mencapai ratusan triliun rupiah terkhusus Kabupaten Banyuasin,” ungkapnya.
Indo mencontohkan, seperti yang dilaporkan atas temuan tim di Desa Air Senggris Kecamatan Suak Tapeh, tidak ada papan transparansi, yang bisa diketahui masyarakat apa saja bangunan di Desa tersebut dari anggaran Dana Desa.
” Papan transparansi ini penting dan sudah jadi keharusan Pemerintah Desa memasang papan itu guna diketahui khalayak ramai demi terbuka seluas-luanya info pembagunan desa,” tegasnya.
Masih kata Indo, hal ini tentu patut di curigai dan tentu jadi tugas bersama, pihaknya juga berharap masyarakat dapat mengawasi pembangunan. Didesa masing-masing agar dana yang dikucurkan Pemerintah Pusat tidak sia-sia dan mubazir dikarenakan tidak tepat sasaran.
Terpisah Kades Air Senggris melalui Sekdesnya Juhar, menuturkan papan transparansi seblumnya ada namun tidak berapa lama hilang, “Sudah pak sebelumnya ada namun entah kenapa bisa hilang, bukan itu saja banyak barang di kantor Desa Air Senggris hilang, Seperti alat elektronik rata-rata banyak yang hilang. ujarnya.
Untuk lebih jelas dan lebih baik hubungi Kades langsung, bisa mendapat jawaban detailnya, seputar pembangunan didesa ini, imbuh Juhar.
Diakui sekdes memang Kepala Desanya jarang ada ditempat dan ditelpon juga jarang konek, mungkin kesibukan beliau yang memang banyak bisnis. Wartawan media ini yang mencoba menghubungi nomor Kades Air Singgris memang tidak sedang aktif.
Pewarta :Anto
Redaksi,02/05/19, dutasumsel.com
Banyak hal yang menjadi temuan JPKP dilapangan dari mulai kurang trasparannya Pemerintah Desa, bangunan apa saja yang dibangunkan hingga ada kesan dana desa dikendalikan penuh oleh oknum Kades, ucap ketua JPKP Banyuasin Indo Sapri ketika di bincangi media ini, Kamis (2/5/19) diruang kerja jl. Reoseli Kelurahan Pangkalan Balai.
” Hasil investigasi tim kami dilapangan masih banyak kejangalan dalam pengunaan dana desa, dari kurang transparannya pengunaan dana dan hal ini dikeluhkan masyarakat yang tidak mengetahui apa saja yang sudah di bangunkan mengunakan dana tersebut, mulai dari perencanaan hingga direalisasikan untuk apa saja dan yang sudah dikucurkan pusat hampir mencapai ratusan triliun rupiah terkhusus Kabupaten Banyuasin,” ungkapnya.
Indo mencontohkan, seperti yang dilaporkan atas temuan tim di Desa Air Senggris Kecamatan Suak Tapeh, tidak ada papan transparansi, yang bisa diketahui masyarakat apa saja bangunan di Desa tersebut dari anggaran Dana Desa.
” Papan transparansi ini penting dan sudah jadi keharusan Pemerintah Desa memasang papan itu guna diketahui khalayak ramai demi terbuka seluas-luanya info pembagunan desa,” tegasnya.
Masih kata Indo, hal ini tentu patut di curigai dan tentu jadi tugas bersama, pihaknya juga berharap masyarakat dapat mengawasi pembangunan. Didesa masing-masing agar dana yang dikucurkan Pemerintah Pusat tidak sia-sia dan mubazir dikarenakan tidak tepat sasaran.
Terpisah Kades Air Senggris melalui Sekdesnya Juhar, menuturkan papan transparansi seblumnya ada namun tidak berapa lama hilang, “Sudah pak sebelumnya ada namun entah kenapa bisa hilang, bukan itu saja banyak barang di kantor Desa Air Senggris hilang, Seperti alat elektronik rata-rata banyak yang hilang. ujarnya.
Untuk lebih jelas dan lebih baik hubungi Kades langsung, bisa mendapat jawaban detailnya, seputar pembangunan didesa ini, imbuh Juhar.
Diakui sekdes memang Kepala Desanya jarang ada ditempat dan ditelpon juga jarang konek, mungkin kesibukan beliau yang memang banyak bisnis. Wartawan media ini yang mencoba menghubungi nomor Kades Air Singgris memang tidak sedang aktif.
Pewarta :Anto
Redaksi,02/05/19, dutasumsel.com