masukkan script iklan disini
Dutasumsel.com.LAHAT, -- Terkait adanya keracunan massal puluhan pegawai RSUD Lahat akibat menu puasa Takjil, kolak dan es timun yang diberikan pihak RSUD saat menjelang berbuka puasa ke pegawai Clening Servis dan tukang sapu RSUD.
Menimbulkan pertanyaan besar sebagian masyarakat lahat ada apa dengan menu puasa itu dan berapa pagu anggaranya untuk satu bulan selama bulan suci ramadhon
Dimana menurut informasi pihak RSUD telah meganggarkan dana BLUD setiap tahunnya untuk pegadaan makan dinas khusus yang tergabung juga untuk dana pegadaan menu puasa selama satu bulan.
Adanya pertanyaan besar masyarakat ini, awak media kembali mengkonfirmasi Dr.Laila Cholik Direktur RSUD Lahat via WA prihal seputar keracunan massal karyawan Clening servis dan tukang sapu RSUD Lahat.
Dengan menanyakan Berapa pagu anggaran selama 1 tahun makan dinas khusus juga termasuk pegadaan menu puasa RSUD
Dimana dari DPA 2019 dana ini mencapai Rp.400 juta
Namun pihak RSUD Diduga melanggar Aturan Kepres no 80 tahun 2003, PPRI No 54 tahun 2010.PPRI No 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa .
karna dalam proyek pengadaan ini tidak ditenderkan dan tidak mengunakan pihak ketiga melainkan dikerjakan oleh kasi pembedaharaan pegawai RSUD dan Mantan kabid keuangan RSUD atas perintah direktur
Dalam jawaban Dr.Laila Cholik Direktur RSUD balasan via WAnya megatakan (13/5) Astagfirullahaladzim semoga Allah memberikan balasan kepada orang yang dibulan ramadhon meyebar fitnah yang luar biasa
Lalu iya menambahkan pagu anggaran takjil sebesar Rp.19.260,000
Untuk satu bulan selama bulan ramadhon jadi tidak mungkin untuk satu tahun, dana pegadaan takjil tidak mungkin untuk dilelang dengan menambahkan kembali Meal box 140 lalu melanjutkan tidak mungkin dilelang kami tahu aturan.
Akhir pesan Wanya Direktur RSUD juga menuliskan tapi biarlah oknum memfitnah itu terus memfitnah.dan saya yakin Allah akan megurusnya dengan megucapkan Hasbunallah wannikmalwakil, nikmalmaulawannikmannatsir.
Belum merasa puas atas jawaban direktur RSUD awak media datang kantor RSUD di rumah sakit umum daerah guna untuk mencocokan pagu anggaran yang disampaikan direktur dengan inggin melihat DPA agar tidak salah dengan data yang diterima awak media,sekaligus kordinasi agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dr.Laila dihubungi via wa nya untuk dapat menghadap namun ia menolak dengan mengatakan silakan temui pak Feri humas RSUD.
Feri humas ketika ditemui diruang kerjanya ( 14/5) sedang tidak berada ditempat menurut stapnya bapak sedang keluar entah kemana Pungkasnya.
Pewarta : Idham novita
Redaksi,14.05.2019,dutasumsel.com