masukkan script iklan disini
LAHAT, DS,-- Terkait pemecatan 29 buruh karyawan PT Dijamatra Powerindo Lahat, dan aksi yang dilakukan ratusan warga Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, sebagai bentuk protes mereka terhadap anak perusahaan PT. Priamanaya Energi, yang selama ini dinilai sudah bergerak belasan tahun tapi tidak menggeluarkan CSR terhadap masyarakat yang ada.
Aksi yang dilakukan ratusan warga Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, sebagai bentuk protes mereka terhadap PT Dizamatra anak perusahaan PT. PE yang selama ini, dinilai sudah bergerak belasan tahun tapi tidak menggeluarkan CSR terhadap masyarakat yang ada.
Bertempat di Oproom Setda Pemkab Lahat pada Senin 1 April 2019 mengadakan Mediasi untuk menyelesaikan hal ini maka petinggi dari PT Dijamatra Powerindo yang diwakili Susilo Dwijantoro Wakil Direksi beserta staf Manager nya mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan hal ini, turut hadir Asisten 2 drs Suhirdin MM. Ismail Hanafi MT Kadis Trasmigrasi dan Tenaga Kerja, Ir Misri MT Kadis DLH, Aristetolis SH MH Kabid HI dan Jamsostek, serta perwakilan 29 buruh.
Deni Winarto perwakilan dari B uruh Dizamatra Powerindo berharap dengan adanya mediasi ini hendaknya diberi pesangon sesuai dengan harapan hanya 25 % sekitar 500 ribu. Nilai kompensasi awal ditambah 10 juta ditambah duit
Sementara Pihak Dijamatra Powerindo berpendapat bahwa tidak adanya pemecatan namun dimutasi ke Sibayak Medan.
Bupati Lahat Cik Ujang menyingkapi hal ini dan berpesan kepada pihak Dizamatra Powerindo untuk segera menyelesaikan permasalahan ini dan diselesaikan dengan baik, bayarlah sesuai dengan mana mestinya sesuai dengan aturan Disnaker.
Akhirnya setelah melalui proses yang alot mediasi ini belum membuahkan hasil, dan rencananya akan bermediasi lagi di Kantor Disnaker. Masa terbawa emosi, mulai terpancing dengan memukul Bak Mobil milik PT Dizamatra Powerindo, untunglah polisi datang melerai sehingga tidak sampai terjadi keributan
Pewarta : Novita/Idham
Redaksi,01/04/19,dutasumsel.com
Aksi yang dilakukan ratusan warga Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, sebagai bentuk protes mereka terhadap PT Dizamatra anak perusahaan PT. PE yang selama ini, dinilai sudah bergerak belasan tahun tapi tidak menggeluarkan CSR terhadap masyarakat yang ada.
Bertempat di Oproom Setda Pemkab Lahat pada Senin 1 April 2019 mengadakan Mediasi untuk menyelesaikan hal ini maka petinggi dari PT Dijamatra Powerindo yang diwakili Susilo Dwijantoro Wakil Direksi beserta staf Manager nya mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan hal ini, turut hadir Asisten 2 drs Suhirdin MM. Ismail Hanafi MT Kadis Trasmigrasi dan Tenaga Kerja, Ir Misri MT Kadis DLH, Aristetolis SH MH Kabid HI dan Jamsostek, serta perwakilan 29 buruh.
Deni Winarto perwakilan dari B uruh Dizamatra Powerindo berharap dengan adanya mediasi ini hendaknya diberi pesangon sesuai dengan harapan hanya 25 % sekitar 500 ribu. Nilai kompensasi awal ditambah 10 juta ditambah duit
Sementara Pihak Dijamatra Powerindo berpendapat bahwa tidak adanya pemecatan namun dimutasi ke Sibayak Medan.
Bupati Lahat Cik Ujang menyingkapi hal ini dan berpesan kepada pihak Dizamatra Powerindo untuk segera menyelesaikan permasalahan ini dan diselesaikan dengan baik, bayarlah sesuai dengan mana mestinya sesuai dengan aturan Disnaker.
Akhirnya setelah melalui proses yang alot mediasi ini belum membuahkan hasil, dan rencananya akan bermediasi lagi di Kantor Disnaker. Masa terbawa emosi, mulai terpancing dengan memukul Bak Mobil milik PT Dizamatra Powerindo, untunglah polisi datang melerai sehingga tidak sampai terjadi keributan
Pewarta : Novita/Idham
Redaksi,01/04/19,dutasumsel.com