masukkan script iklan disini
BANYUASIN, DS, — Ribuan anggota Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan (Karhutbunla) Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan menggelar apel kesiapsiagaan personel dan peralatan penanggulangan Karhutbunla tahun 2019 di lapangan Upacara depan Kantor Bupati Banyuasin,kamis (11/04).
Apel yang diikuti personel dari TNI, Polri, dan instansi pemerintah terkait serta masyarakat peduli api tersebut dipimpin langsung oleh Kapten Inf Suprianto. Juga hadir langsung Bupati Banyuasin H.Askolani,SH.,MH,Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Markus Pinem,Dandim 0430,Danramil,Kapolsek,Camat dan Pimpinan Perusahaan di Lingkungan Kabupaten Banyuasin.
Dalam Pidatonya Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan personel dan kesiapan sarana prasarana yang ada, serta sebagai upaya untuk pencegahan dini dalam mengantisipasi terjadinya Karhutbunla tahun 2019 di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Sejalan dengan arahan Presiden RI pada Rakornas Karhutlah beberapa waktu yang lalu,kegiatan pencegahan Karhutlah lebih di utamakan di lapangan dalam bentuk sosialisasi,Pembersayaan masyarakat,Penguatan Kapasitas kelembagaan Desa Peduli Api,pembasahan gambut melalui pembuatan sekat kanal dan embung embunh air.
Askolani juga mengatakan,bahwa kebupaten Banyuasin saat ini merupakan salah satu penyumbang terbesar timbulnya bencana kabut asap.Sebagai perbandingan TH 2015 terdapat 15.941 hotspot dan TH 2016 terdapat 53 hotspot,TH 2017 titik api terpantau 33 titik dan untuk TH 2018 terdapat 146 titik hotspot tersebar di 21 kecamatan wilayah kabupaten banyuasin.
Ditambahkan Askolani,Tahun 2019 ini upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan haruslah di lakukan lebih dini sejak 1 maret 2019 telah di tetapkan "status siaga darurat bencana asa kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Bupati Banyuasin Askolani juga mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama sama bersatu bersinergis dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada mulai dari tingkat Desa dan Kecamatan. Melalui Danramil, Kapolsek, Lurah, Kades, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat agar dapat melakukan patroli secara rutin ke daerah-daerah yang rawan.
“Pentingnya penyampaian informasi yang cepat dalam menanggapi kebakaran hutan, kebun dan lahan sekecil apapun, guna mencegah kebakaran semakin besar,” tutupnya.
Pewarta : Alamsyah
Redaksi,11/04/19, dutasumsel.com
Apel yang diikuti personel dari TNI, Polri, dan instansi pemerintah terkait serta masyarakat peduli api tersebut dipimpin langsung oleh Kapten Inf Suprianto. Juga hadir langsung Bupati Banyuasin H.Askolani,SH.,MH,Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Markus Pinem,Dandim 0430,Danramil,Kapolsek,Camat dan Pimpinan Perusahaan di Lingkungan Kabupaten Banyuasin.
Dalam Pidatonya Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan personel dan kesiapan sarana prasarana yang ada, serta sebagai upaya untuk pencegahan dini dalam mengantisipasi terjadinya Karhutbunla tahun 2019 di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Sejalan dengan arahan Presiden RI pada Rakornas Karhutlah beberapa waktu yang lalu,kegiatan pencegahan Karhutlah lebih di utamakan di lapangan dalam bentuk sosialisasi,Pembersayaan masyarakat,Penguatan Kapasitas kelembagaan Desa Peduli Api,pembasahan gambut melalui pembuatan sekat kanal dan embung embunh air.
Askolani juga mengatakan,bahwa kebupaten Banyuasin saat ini merupakan salah satu penyumbang terbesar timbulnya bencana kabut asap.Sebagai perbandingan TH 2015 terdapat 15.941 hotspot dan TH 2016 terdapat 53 hotspot,TH 2017 titik api terpantau 33 titik dan untuk TH 2018 terdapat 146 titik hotspot tersebar di 21 kecamatan wilayah kabupaten banyuasin.
Ditambahkan Askolani,Tahun 2019 ini upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan haruslah di lakukan lebih dini sejak 1 maret 2019 telah di tetapkan "status siaga darurat bencana asa kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Bupati Banyuasin Askolani juga mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama sama bersatu bersinergis dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada mulai dari tingkat Desa dan Kecamatan. Melalui Danramil, Kapolsek, Lurah, Kades, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat agar dapat melakukan patroli secara rutin ke daerah-daerah yang rawan.
“Pentingnya penyampaian informasi yang cepat dalam menanggapi kebakaran hutan, kebun dan lahan sekecil apapun, guna mencegah kebakaran semakin besar,” tutupnya.
Pewarta : Alamsyah
Redaksi,11/04/19, dutasumsel.com