masukkan script iklan disini
JAKARTA,DS, - Partai final Piala AFF U-22 antara Indonesia melawan juara bertahan Thailand dihelat di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa petang (26/2). Kedua tim bermain apik dan sama-sama memiliki peluang berbahaya di babak pertama. Namun siapa sangka, gol Sani Rizki Fauzi dan Osvaldo Haay menjadi penentu gelar juara bagi skuad Garuda Muda.
Perjuangan Tim Indonesia U-22 di final Piala AFF U-22 patut dibanggakan. Skuad asuhan Indra Sjafri secara dramatis keluar sebagai yang terbaik. Hal ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi Indonesia dan para pecinta bola Tanah Air, mengingat Thailand yang dihadapi di laga puncak merupakan juara bertahan turnamen di edisi 2015 lalu.
Di balik sukses skuad Indonesia U-22 di lapangan hijau saat menghadapi Thailand, ada suatu yang menarik dari pencetak gol pertama Indonesia ke gawang Thailand, yakni Sani Rizki yang juga seorang polisi. Ia merupakan anggota Sabraha Polda Metro Jaya. Meski tingginya tidak sampai 170 cm dan berat badannya juga kurang ideal untuk ukuran pesepak bola, siapa sangka ia bisa menembus skuad timnas U-22.
Sani memiliki rekor bagus di klub, ia mencatatkan 18 penampilan di Liga 1 bersama Bhayangkara FC sebagai pemain inti. Kemampuannya itu sudah cukup untuk meyakinkan Indra Sjafri, buktinya dalam Piala AFF ia diturunkan dalam laga final dan berhasil mencetak gol.
Dilansir dari bola.com, Selasa (26/2), Sani sudah mencintai dunia sepak bola sejak kecil. Pertama kali ia dikenalkan sepak bola oleh sang ibu yang kebetulan merupakan mantan pemain sepak bola. Kala itu sang ibu sempat bermain bermain di Liga Wanita untuk DKI Jakarta. Sejak saat itu ia mulai tertarik untuk mejadi pemain sepak bola.
Memasuki kelas 3 SD, Sani mulai menekuni dunia sepak bola dengan masuk ke sekolah sepak bola (SSB) di Cicurug, Sukabumi bernama PSPB, ia berlatih di sana sampai kelas 3 SMP. Ia terus berlatih dengan tekun, hingga bergabung di tim Jakarta bernama Urakan FC. Sani kemudian mendapatkan beasiswa untuk menjadi Anggota Kepolisian.
Sani Rizki kemudian mengikuti pendidikan kepolisian selama tujuh bulan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) di Lido. Setelah pelantikan pada 7 Maret 2017, Sani mulai dinas di Sabhara Polda Metro Jaya.
Perjuangannya tak hanya sampai di situ, pada Maret 2017, pria kelahiran 1998 ini mengikuti seleksi masuk Bhayangkara FC U-19. Lalu pada Januari 2018, ia kembali mengepakkan sayapnya dengan mengikuti seleksi untuk masuk tim senior Bhayangkara FC.
Memiliki kemampuan yang luar biasa, tentunya menjadi kebanggaan sendiri bagi Indonesia karena memiliki pemain hebat seperti Sani Rizki. Seperti cita-citanya, bahwa ia sangat ingin bisa bergabung di Timnas Indonesia U-22 dan ingin memberikan yang terbaik untuk timnas.
Pewarta : Lubis
Editor/Redaksi : Dutasumsel