masukkan script iklan disini
OGAN ILIR, DS,-Warga seputaran yang tinggal di samping pabrik PT.SPF (Sumatra Prima Fiberboard) kini kembali mengeluh akibat limba pabrik SPF yang bergerak dibidang pengolahan kayu tersebut, seperti warga di Perumahan Taman Gading I Desa Palemraya Kec Indralaya Utara dan warga sekitar yang tinggal disekitar langsung kena dampak limba Pabrik yakni debu yang menempel dirumah rumah mereka serta bau yang sangat menyengat dan sangat mengganggu.
Herman warga diseputar mengatakan, akhir-akhir ini limbah PT SPF berupa debu dan bau yang menyengat sangat menganggu lingkuangan mereka. contohnya Lihat saja dimobil saya banyak sekali debu hasil limba SPF. Selain itu, bau yang tidak sedap dari limba SPF semakin menyesakkan dada.
Lanjutnya, pihak warga dengan SPF beberapa bulan yang lalu sempat kisruh terkait limbah SPF, sampai-sampai warga memasang spanduk besar dipintu gerbang perumahan Taman Gading I.
"Saat itu limba SPF berkurang, bahkan tidak ada sama sekali. Kan bisa tidak keluar limbanya, sekarang kenapa keluar lagi, apa tidak ada solusi yang baik dari pihak SPF ini, sehingga kesalahan sama terus mengulang dan terus mengulang," ujarnya.
Hasil keputusan urun rembuk dengan pihak SPF menghasilkan, sebuah kesepakatan jika warga memiliki hak untuk kembali memprotes jika limba SPF kembali mencemaran lingkungan warga.
"Kita sudah protes, tapi pihak perusahaan seakan tutup mata. Pasalnya kejadian ini berulang-ulang terjadi. Nanti kalau anak-anak kami yang sakit karena limba PT ini, apakah mereka mau bertanggung jawab, pastinya tidak," ungkapnya.
Sementara Fery, bagian Humas PT SPF saat dikonfirmasi terkait masalah limbah ini mengakui, bahwa memang katanya beberapa hari yang lalu ada keluhan masyarakat. Tapi, katanya pihaknya sudah berusaha memperbaikinya.
Lanjutnya, berhubung saya lagi cuti sejak tanggal 31 Januari kemarin, jadi saya belum tahu perkembangannya. Nanti saya hubungi lagi ya pak, yang pasti kami tidak pungkiri, memang ada keluhan masyarakat terkait limbah PT kami ini," ungkapnya singkat".
Herman warga diseputar mengatakan, akhir-akhir ini limbah PT SPF berupa debu dan bau yang menyengat sangat menganggu lingkuangan mereka. contohnya Lihat saja dimobil saya banyak sekali debu hasil limba SPF. Selain itu, bau yang tidak sedap dari limba SPF semakin menyesakkan dada.
Lanjutnya, pihak warga dengan SPF beberapa bulan yang lalu sempat kisruh terkait limbah SPF, sampai-sampai warga memasang spanduk besar dipintu gerbang perumahan Taman Gading I.
"Saat itu limba SPF berkurang, bahkan tidak ada sama sekali. Kan bisa tidak keluar limbanya, sekarang kenapa keluar lagi, apa tidak ada solusi yang baik dari pihak SPF ini, sehingga kesalahan sama terus mengulang dan terus mengulang," ujarnya.
Hasil keputusan urun rembuk dengan pihak SPF menghasilkan, sebuah kesepakatan jika warga memiliki hak untuk kembali memprotes jika limba SPF kembali mencemaran lingkungan warga.
"Kita sudah protes, tapi pihak perusahaan seakan tutup mata. Pasalnya kejadian ini berulang-ulang terjadi. Nanti kalau anak-anak kami yang sakit karena limba PT ini, apakah mereka mau bertanggung jawab, pastinya tidak," ungkapnya.
Sementara Fery, bagian Humas PT SPF saat dikonfirmasi terkait masalah limbah ini mengakui, bahwa memang katanya beberapa hari yang lalu ada keluhan masyarakat. Tapi, katanya pihaknya sudah berusaha memperbaikinya.
Lanjutnya, berhubung saya lagi cuti sejak tanggal 31 Januari kemarin, jadi saya belum tahu perkembangannya. Nanti saya hubungi lagi ya pak, yang pasti kami tidak pungkiri, memang ada keluhan masyarakat terkait limbah PT kami ini," ungkapnya singkat".
Pewarta: Sanditya
Editor/ Redaksi: Dutasumsel