• Jelajahi

    Copyright © Duta Sumsel
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sepur Mogok, Jalan Lintas Prabumulih- Baturaja Macet

    Kamis, 18 Mei 2017, Mei 18, 2017 WIB Last Updated 2017-05-17T17:13:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    PRABUMULIH, DS – Pemandangan yang tak biasa siang tadi terjadi di jalan Lintas Prabumulih - Baturaja Kebun Duren Kelurahan Sukaraja Prabumulih Selatan Kota Prabumulih Rabu (17/05/2017).

    Ratusan kenderaan roda empat dari arah Baturaja menuju Prabumulih terlihat mengular terjebak macet sepanjang satu kilometer. Diketahui, penyebab kemacetan diakibatkan oleh Kereta Api (KA) bermuatan Batubara dari arah Muara Enim mogok di perlintasan Kereta Api Kebun Duren, Kelurahan Sukaraja Kota Prabumulih.

    Peristiwa yang berlangsung selama lebih kurang 30 menit ini sempat membuat kepanikan diantara pengemudi kenderaan. Penasaran dengan keadaan yang tidak biasa itu, mereka lantas turun meninggalkan kenderaannya guna mencari tahu penyebab terjadinya kemacetan.

    Agus (33) salah seorang pengendara yang terjebak kemacetan mengaku sudah hampir 30 menit menunggu di tengah kemacetan. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kemacetan. Seharusnya kata Agus, ia bisa lewat jalan lingkar jika tahu macet bakal panjang dan lama.

    "Tadinya tidak tidak tau kalau macetnyo bakal lama. Harusnya saat macet masih sepi bisa cari jalan alternatif lewat Jalan Bakaran atau Jalan Lingkar. Kalau begini kejadiannya, sudah susah kita lewat sana" ujar Agus.

    Ditempat terpisah, salah petugas penjaga pintu perlintasan Kereta yang ditemui menjelasakan bahwa penyeban kereta belum bergerak meninggalkan lintasan karena masinis belum mendapatkan sinyal melintas.

    "Bukan mogok. Penyebab Kereta belum bergerak dari perlintasan sebenarnya karena masinisnya belum mendapatkan sinyal melintas dari operator stasiun. Sebentar lagi akan berangkat kok. biasanya juga tidak lama" ujar petugas penjaga pintu perlintasan. (red/ken)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini