masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, DS - Seminggu menjelang puasa, pedagang di Pasar tradisional Modern (PTM) Kota Prabumulih mengaku masih sepi pembeli.
Menurut para pedagang pasar, kejadian hari ini sama persis dengan seminggu jelang Ramadhan tahun lalu. Tahun lalu kata pedagang pembeli mulai memadati pasar dan permintaan mulai meningkat sejak tiga hari sebelum bulan puasa.
Hal serupa juga disampaikan pemilik toko sembako di PTM II Prabumulih. Pemilik toko berbagai kebutuhan bahan pokok ini mengakui jumlah pembeli sedang menurun.
"Stok untuk bulan puasa hingga lebaran sudah disiapkan, tapi ini masih belum banyak permintaan" ujar Umar.
Pantauan dilapangan Kamis (11/05/2017) tidak hanya pengunjung toko saja yang sepi namun pengunjung kaki lima pun juga tampak sepi pengunjung.
"Sekarang nih sepi nian toko kami, olenyo hargo karet turun jadi 8000" jelas pemilik toko kelontong kaki lima siang tadi.
Padahal lanjutnya saat ini harga sembako stabil dengan minggu lalu, hanya saja harga bawang putih dan cabe yang melonjak naik dikarenakan stok barang yg sedikit namun permintaan banyak. Faktor utama yang memicu sepinya pasar adalah turunnya harga karet karena pembeli kebanyakan dari pelosok desa.
Sepinya pembeli di PTM Kota Prabumulih juga tak luput dari perhatian Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Prabumulih. Selasa (09/05/2017) Tim dari Dinas Koperasi dan UKM terlihat terjun ke Pasar memantau kenaikan harga bahan pokok.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Prabumulih Alius Efendi di sela-sela pemantauan pasar ketika dimintai tanggapannya terkait situasi pasar yang sepi pembeli mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat Kota Prabumulih sejauh ini masih tergantung dari harga karet.
"Turun naiknya harga karet mengikuti harga pasar dunia, adapun penyebab menurunya harga karet dikarenakan banyak pemasok karet dari Negara lain seperti Malaysia , Vietnam, dan Thailand. Upaya dari pemerintah Kota dalam hal ini tidak berpengaruh besar meski kerap dilakukan berbagai macam cara dalam mengatasinya karna kebijakannya ada pada Pemerintah Pusat. Paling kita hanya menunggu kebijakan Pemerintah Pusat saja" ujarnya.
Sementara itu Pihak UPTD Pasar saat ditemui menjelaskan, untuk saat ini situasi pasar menjelang lebaran tetap stabil dan untuk pasar inpres lebih sepi dikarenakan lebih banyak yamg menjual pakaian di banding sembako . Menurutnya, faktor yang memicu situasi pasar yang lebih sepi adalah harga karet yang turun.
Disinggung apa langkah antisipasi menekan kenaikan harga sembako saat bulan Ramadhan di PTM Kota Prabumulih, UPTD mengaku bahwa pihak yang berwenang dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan sembako dipasar adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Prabumulih.
"Untuk masalah antisipasi harga Disperindag yang lebih andil. Harga sembako saat ini normal namun harga bawang putih dan cabe sedikit mengalami kenaikan naik. Kemudian harga penjualan sembako akan lebih normal biasanya sudah lebaran " pungkasnya. (red/edk)